tag:blogger.com,1999:blog-75825523295256321662024-03-05T07:03:10.065-08:00BERITA NUSANTARAAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10227842012652838624noreply@blogger.comBlogger78125tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-69110228400161427712012-02-27T17:03:00.000-08:002012-02-27T17:03:44.614-08:00Film “Amang Parsinuan”, Sutradara Idris Pasaribu Akan segera diproduksi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6IRudQI94STuSve1amLaAGtJ1ugAvH0WBdcQtmRYCKxC_HIxlnBj3y9WUajfX5INYMSAHN026z9akb46rt6U5JrZuE-8hCXjHyNJFtTDdiv2JYeQZ4a1i-k5MUILwZ-p8qDNBc15CQE/s320/Film-Amang-Parsinuan.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="276" width="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp6IRudQI94STuSve1amLaAGtJ1ugAvH0WBdcQtmRYCKxC_HIxlnBj3y9WUajfX5INYMSAHN026z9akb46rt6U5JrZuE-8hCXjHyNJFtTDdiv2JYeQZ4a1i-k5MUILwZ-p8qDNBc15CQE/s320/Film-Amang-Parsinuan.jpg" /></a></div>Sebuah film berjudul “”Atau Sang Ayah yang mengangkat kisah kehidupan sebuah keluarga tanpa dikarunia anak laki-laki, segera diproduksi di Sumatera Utara.<br />
<br />
Menurut Sutradara Film “Amang Parsinuan”, Idris Pasaribu di Medan, Rabu, proses pembuatan film yang diangkat dari karya novelis Lucya Criz asal Provinsi Nusa Tenggara Timu (NTT) tersebut akan dimulai 20 Februari 2012.<br />
<br />
“Semua pemeran film ini berasal dari seniman lokal Sumatera Utara dengan lokasi syuting masing-masing di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir dan Kota Medan,” ujarnya.<br />
<br />
Film ini mengisahkan tentang fenomena ketiadaan keturunan laki-laki bagi pasangan suami istri dari masyarakat suku Batak yang telah memiliki lima anak perempuan.<br />
<br />
Di tengah perjalanan kehidupan keluarga yang semula hamonis itu, sang ayah harus dihadapkan dengan ‘intervensi’ dari keluarganya yang gencar mempersoalkan ketiadaan anak laki-laki.<br />
<br />
Sementara keberadaan anak laki-laki dianggap sangat penting karena merupakan penerus marga.<br />
<br />
Akibat mendapat intervensi cukup gencar, sang ayah akhirnya menikah untuk kedua kali demi memenuhi desakan keluarganya.<br />
Padahal dalam adat Batak dan Agama Kristen yang dianut keluarga itu, poligami merupakan suatu tindakan yang dilarang.<br />
<br />
Idris menambahkan, film “Amang Parsinuan” merupakan sebuah karya seni yang sama sekali tidak bermaksud menyudutkan suku dan agama manapun.<br />
<br />
“Film ini direncanakan selesai diproduksi sekitar April 2012 dan diharapkan bisa diikutsertakan dalam Festival Film Indonesia tahun ini,” kata seniman yang hingga kini juga berprofesi sebagai wartawan itu.<br />
<br />
Sedangkan biaya pembuatan film tersebut sepenuhnya mengandalkan dana dari para donatur yang merasa terpanggil untuk turut berperan nyata menghidupkan kembali film-film bernuansa muatan lokal. <a href="http://nortsumatera.blogspot.com/2012/02/film-amang-parsinuan-sutradara-idris.html">Sumber</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-8428962940433954772011-08-28T10:41:00.000-07:002011-08-28T10:41:35.680-07:00Video Fatihruddin The Confessing Children Nazaruddin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbwWQlk4JQS5oZ5qbX2jf6EW9ZxJEgbWkL7ua6flILUBb1LSst91B5TsJryBXYO52EaVcl5mrvjPhpF1PF1N9mfEuqjw6qymI54KgDSuj0EVTFCGtX_DPBeL0fXWrnl7T2PSYA4e0oSXxt/s320/1.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="198" width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbwWQlk4JQS5oZ5qbX2jf6EW9ZxJEgbWkL7ua6flILUBb1LSst91B5TsJryBXYO52EaVcl5mrvjPhpF1PF1N9mfEuqjw6qymI54KgDSuj0EVTFCGtX_DPBeL0fXWrnl7T2PSYA4e0oSXxt/s320/1.jpg" /></a></div><a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>FATIHRUDDIN</b></a> (Nazaruddin Child) TO SBY. Yes, that's the title of the <a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>video</b></a> on the <a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>video</b></a> sharing site <a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>YOUTUBE</b></a> is again busy at this time, related to the video kid named Fatihruddin claiming Child Nazaruddin: Please Om SBY, Do not Do anything to Mom Dad I am.<br />
<br />
The video is likely not a true video Nazaruddin existing child in the video. This video is a <a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>video</b></a> about the criticism of the cases that occurred lately. Seen also in comments on the video:<br />
<br />
<i>"buat temen2 yg komen, ini Hanya sekedar Bentuk protes rakyat terhadap kisruh Hukum di Negara Kita, jadi Saya Bukan Anak Katakan nya Nazarudin, ataupun kerabatnya, trus Sudah Jelas terlihat Dari Awal <a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>video</b></a> yang murah Akhir nya bahwa video yang Hanya lelucon belaka UNTUK ... Anak ini jadi Bermimpi aktor murah tdk berputus asa Ingin ... jgn Terlalu serius yah, nikmatin aja hehe .."</i><br />
<center><iframe width="640" height="390" src="http://www.youtube.com/embed/Wb81N2leKNM" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></center><br />
<a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html"><b>The following statement Nazaruddin Fatihruddin Children in the video:</b></a><br />
<br />
Asalamualikum Wb<br />
<br />
Ladies and gentlemen, om-om and aunts, brothers and sisters, fellow countrymen and compatriots. Merdeka!<br />
<br />
It must all have known my father my mother, because they are already very well known. Well now my turn to introduce himself.<br />
<br />
I was Fatihruddin, son of Nazaruddin. I ask Pak SBY, please do anything to my mother my father. they are innocent, they did not know anything. Please ask to Om Anas Urbaningrum, surely he knows better because he's follow-up. If you want to ask more clearly, asked tuh tante Angerlina (mean Angelina) Sondakh, surely he knows better again.<br />
<br />
From the explanation both of them, certainly more SBY Om understand if my father had to work harder to collect money for the party. So please dong om (SBY), do anything to my mother my father. they had promised not to pretend to forget and keep the name of the party. <br />
<a href="http://bookmark-news.blogspot.com/2011/08/video-fatihruddin-confessing-children.html">Source</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-20300958249442032842011-08-03T08:35:00.000-07:002011-08-03T08:35:16.854-07:00SBY Berbuka Bersama Pejabat Negara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://images.detik.com/content/2011/08/03/10/taufik-kiemas-koko.dlm.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="214" width="285" src="http://images.detik.com/content/2011/08/03/10/taufik-kiemas-koko.dlm.jpg" /></a></div>Jakarta - Presiden SBY menggelar acara buka puasa bersama dengan petinggi negara di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat. Tentu saja para menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II masuk daftar undangan.<br />
<br />
Pantauan detikcom, Rabu (3/8/2011) pukul 16.00 WIB, Wapres Boediono sudah hadir. Beberapa menteri yang sudah hadir antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendiknas M Nuh, dan Menkominfo Tifatul Sembiring.<br />
<br />
Ada juga Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Wakil Ketua MPR Lukmnan Hakim Saefuddin, dan Ketua MA Harifin Tumpa. Perwakilan duta besar negara sahabat khususnya dari negara Islam juga terlihat, demikian juga puluhan pejabat eselon I dari beberapa kementerian. Para tamu mengenakan baju koko dan batik lengan panjang.<br />
<br />
Acara akan dimulai pukul 17.00 WIB.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-1195734555809880562011-08-03T08:33:00.000-07:002011-08-03T08:33:27.136-07:00Ical: Capres Golkar Ditentukan Hasil Survei<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://images.detik.com/content/2011/08/03/10/icalluar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://images.detik.com/content/2011/08/03/10/icalluar.jpg" width="200" /></a></div>Jakarta - Siapa capres yang akan diusung Partai Golkar pada pemilu 2014 nanti belum jelas. Partai beringin akan melakukan survei internal terlebih dahulu untuk menunjuk seorang capres.<br />
<br />
"Golkar belum bicarakan soal capres, mungkin akhir 2012," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2011).<br />
<br />
Menurut Ical biasa Aburizal disapa, aspirasi dari daerah sudah banyak menyebut sejumlah tokoh Golkar untuk dimaju sebagai capres, termasuk dirinya. Namun keputusan diambil setelah survei dilakukan.<br />
<br />
"Hasil survei, siapa yang paling besar suaranya dia dipilih sebagai capres," ungkap mantan Menkokesra itu.<br />
<br />
Dalam acara buka bersama keluarga besar Partai Golkar setiap kendaraan yang masuk diberikan stiker dengan foto Ical bertuliskan "Bang Ical For President 2014". Tapi Ical membantah kalau itu inisiatifnya.<br />
<br />
"Siapa yang bikin? pasti bukan saya," elaknya sambil tersenyum.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-16661292143167958832011-03-09T08:59:00.000-08:002011-03-09T08:59:07.674-08:00Penguasa dan Pers Canda SBY<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://images.detik.com/content/2011/03/09/10/sby2-dalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="255" src="http://images.detik.com/content/2011/03/09/10/sby2-dalam.jpg" width="285" /></a></div>Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai fungsi pers sebagai kontrol terhadap penguasa saat ini sudah berjalan. Jika dahulu pers dibungkam untuk tunduk dengan penguasa, kini hal seperti itu sudah tidak bisa dilakukan.<br />
<br />
"Dulu pers takut terhadap penguasa. Sekarang saya tidak tahu, mungkin penguasa takut kepada pers," ujar SBY sambil bercanda dalam acara Ulang tahun Majalah Tempo ke-40 di Hotel Four Season Kuningan, Jakartas Selatan, Rabu (9/3/2011). Mendengar ucapan SBY hadirin langsung tertawa.<br />
<br />
SBY hadir tanpa didampingi Ibu Ani Yudhoyono. Menkokesra Agung Laksono, Menkominfo Tifatul Sembiring, Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie dan Menko Polhukam Djoko Suyanto tampak hadir dalam acara ini.<br />
<br />
Menurut SBY, saat ini kekuasaan yang sudah diembannya selama dua periode tidak sangat kuat. Kekuasaan presiden yang ramping ditambah kontrol dari media yang ketat membuat dirinya tidak tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan.<br />
<br />
"Saya bersyukur saat ini kekuasaan presiden tidak sangat kuat, presiden siapapun tidak akan tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan," kata SBY yang mengenakan batik lengan panjang tersebut.<br />
<br />
Sadar dengan posisinya sebagai orang nomor satu di republik ini, SBY mewanti-wanti agar amanat yang sudah diberikan rakyat kepadanya tidak digunakan untuk melakukan korupsi.<br />
<br />
"Kekuasaan itu sangat rentan dengan korupsi, sehingga presiden pun mewanti-wanti agar dirinya tidak tergoda untuk melakukan korupsi," tandasnya.<br />
<br />
Dalam acara ini juga diberikan penghargaan seumur hidup 'lifetime achievement' kepada mantan Gubernur Ali Sadikin yang dianggap berjasa atas berdirinya Koran Tempo.<br />
<br />
Para pengunjung dihibur dengan penampilan Slank, Rossa dan monolog Butet Kartaredjasa.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-9033262588718671352011-02-26T07:37:00.000-08:002011-02-26T07:37:35.793-08:00Unimed dan USU Konser C Man Road to Java Jazz 2011<div style="text-align: center;"><b>Erucakra Mahameru pada penampilannya <br />
bersama C Man di C Man Road To Java Jazz Festival 2011 <br />
di pelataran Parkir Fakultas Sastra USU</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/Konser-C-Man-Road-to-Java-J.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://www.hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/Konser-C-Man-Road-to-Java-J.jpg" width="450" /></a></div><br />
<b>Ambisi Memasyarakatkan Jazz di Kota Medan</b><br />
<br />
Menggandeng musikus jazz Kota Medan, Erucakra Mahameru membentuk C Man. Tampil di USU dan Unimed jelang persiapan Java Jazz 2011, C Man mengajak komunitas seniman musik Medan memasyarakatkan jazz dan terbebas dari pengaruh rock sebagai mainstream musik saat ini. Bagaimana ceritanya?<br />
<br />
Semua mata tertuju ke panggung dimana lima musisi nasional yang menyebut dirinya C Man tampil pada Road to Java Jazz yang digelar di pelataran parkir Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Jalan Universitas No 19 Kampus USU Medan, Jumat (25/2).<br />
<br />
Digawangi Erucakra Mahameru (gitar dan vokal), Edie Zam (bass), Rusfian Karim (drum), Heri Syahputra (keyboard), dan Jenesby (Saxophone), C Man seolah membawa pengunjung masuk ke dunia baru. Tak ada suara berisik yang menyela seperti terjadi pada pertunjukan-pertunjukan musik pada umumnya Empat lagu berirama Jazz yang dibawakan berakhir manis. The Dude milik Quincy Jones dan So What-nya Miles Davis. Dua lagu lainnya Myriam Moment dan Aranti’s Code dari album C Man sendiri. ”Aranti’s Code itu menggambarkan akan kehancuran dunia yang pada kenyataannya tidak seperti yang digambarkan selama ini,” jelas Erucakra kepada Sumut Pos usai penampilan.<br />
<br />
Eru menyampaikan, penampilan di Fakultas Sastra USU merupakan lanjutan dari penampilan sebelumnya di Universitas Negeri Medan (Unimed) dalam rangka persiapan penampilan pada ajang musik dunia Jakarta International Java Jazz Festival 2011 mendatang.<br />
<br />
Sebagai kesempatan pertamanya tampil di Java Jazz Festival 2011, C Man yang terdiri dari sejumlah musisi Jazz asal Kota Medan Sumatera Utara ini cukup mendapat tanggapan dari beberapa penampilannya di Kota Medan. Baik di Unimed maupun di USU yang dianggap oleh Erucakra sangat menantang. Begitu juga pada penampilannya di Jakarta. Kritik akan dijadikan dasar membuat C Man menjadi lebih matang ke depan.<br />
<br />
Sebelumnya, C Man telah menggelar mini tour konser diantaranya Margo Jazz Depok (24 Desember 2010), Komunitas Jazz Kemayoran (26 Desember 2010), Jajan Jazz Tangerang (6 januari 2010), dan New Jazz Friday Jazz Night Ancol (7 Januari 2011).<br />
<br />
C Man merupakan proyek musikal Erucakra Mahameru yang memaster rekaman ulang karyanya bersama mastering engineer Adam Nunn di Abbey Road Studios EMI Music London, 31 Agustus 2010 lalu. Salah satu karya komposisi Erucakra yang berjudul Aranti’s Code bahkan berhasil menembus Apple iTunes Amerika Serikat. Lagu tersebut menduduki Top Chart iTunes. Di Unimed dan USU, lagu Aranti’s Code yang diransir Edie Zam pertama kalinya dibawakan dalam versi live.<br />
<br />
Dua lagu itu pun menjadi ajang bagi musisi muda Jenesby pada Alto Saxophone (Aranti’s Code) dan Hery Syahputra pada keyboard dan synthesizer saat membawakan lagu berjudul Myrian Moment. Untuk pertama kalinya pula dalam aransemen musikalitas C Man secara live, Erucakra menghadirkan drummer Rusfian Karim. Rusfian sendiri memiliki sumbangan berarti dalam perjalanan pendidikan musik di Kota Medan. Saat ini Rusfian merupakan pimpinan Sekolah Musik Purwacaraka Medan.<br />
<br />
”Jangan terlalu mengobral estetika roh dalam setiap penampilan. Dan itu terbukti pada penampilan tadi (di USU) dibanding di Unimed, dimana kita lebih bebas berekspresi. Pada faktanya memang dalam bermusik kita terkadang harus mau berkompromi dengan pendengar. Jangan terlalu tenggelam dalam satu mainstream,” tambah pria berambut gondrong ini.<br />
—<br />
Menurut Erucakra, Kota Medan yang memiliki potensi besar dalam bermusik masih tenggelam dalam satu mainstream yaitu rock. Hal itu yang cenderung menjadi penghambat kreativitas dari para musisi yang ada. Padahal kreativitas sangat dibutuhkan untuk menembus pentas musik tanah air. Begitu juga dalam pengelolaan ekspresi yang masih belum dipahami secara utuh.<br />
<br />
”Sebenarnya di Pulau Jawa juga seperti itu, meskipun mainstream yang ada belum cukup dalam. Tapi secara umum kita bisa dibilang sudah masuk dalam proses pembelajaran. Walaupun saya tidak bisa memastikan kapan musik Jazz itu bisa memasyarakat, paling tidak musisi kita sudah mulai menatap ke arah itu,” paparnya.<br />
<br />
Pertunjukan C Man turut diramaikan dengan Gordang Sambilan yang dimainkan oleh Mahasiswa Departemen Etnomusikologi USU. Pada kesempatan itu C Man menggelar drum clinic yang dibawakan oleh Rusfian Karim.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-70510101041885509502011-02-26T07:30:00.000-08:002011-02-26T07:30:57.387-08:00TKW PRT Buat Citra Indonesia Buruk<b>Menurut Ketua DPR Marzuki Alie: TKW PRT Buat Citra Indonesia Buruk </b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.wartanews.com/Contents/Media/Berita/marzuki-alie.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://www.wartanews.com/Contents/Media/Berita/marzuki-alie.jpg" width="400" /></a></div><br />
Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie meminta Menaketrans menyetop pengiriman tenaga kerja wanita pekerja rumah tangga (TKW PRT) ke berbagai penjuru dunia. Dia menilai, TKW PRT ini mencoreng citra Indonesia di luar negeri.<br />
<br />
"PRT TKW itu membuat citra Indonesia buruk," kata Marzuki dalam diskusi yang digelar Kompas di Plaza Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu, (26/2/2011).<br />
<br />
Dia menceritakan ketika bertemu Presiden Suriah beberapa waktu lalu, salah satu pembicaraan adalah TKW PRT. Presiden Suriah menjelaskan banyak kasus yang terjadi di Suriah karena kekurangan skill PRT Indonesia sendiri.<br />
<br />
"Ada yang tidak bisa membedakan cairan setrika. Akhirnya menggosok baju seenaknya. Makanya majikannya marah. Wajar saja itu setrika menempel di tubuh pembantu," kisah Marzuki.<br />
<br />
Dia lalu memberikan contoh lain tentang perilaku PRT TKW. "Ada yang pura-pura gila. Ada yang menggoda anak majikan karena ingin punya anak yang hidungnya mancung. Lalu ketika sudah lahir dan ingin pulang ke Indonesia karena anaknya tidak punya dokumen," tutur Marzuki di depan puluhan audiens ini.<br />
<br />
Alhasil, dengan buruknya kualitas PRT ini membuat citra Indonesia tercoreng. Indonesia terkesan negara sangat miskin. Dampaknya, pegawai profesional dari Indonesia dibedakan standar gajinya dengan pekerja profesional negara lain.<br />
<br />
"Saya setuju hentikan TKW PRT untuk sementara waktu. PRT sebaiknya tidak kita kirim karena memalukan. Sebaiknya dihentikan. Ini pendapat pribadi," tandas Marzuki.<br />
<br />
"Mereka menilai Indonesia berdasarkan PRT, tapi tidak tahu betapa hebatnya bangsa Indonesia," cetus politikus Partai Demokrat ini.<br />
<br />
Dia menilai, akar masalah rendahnya skill PRT Indonesia berada di dalam negeri. Seperti dinyatakan tidak cukup umur, lalu menggunakan calo. Belum punya skill, tapi tetapi ngotot berangkat.<br />
<br />
"Kita mendorong Menakertans menyetop TKW PRT. Tapi kalau untuk perawat, bidan dan lain-lain silakan," tegas Marzuki.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-31021940077008944292011-02-21T09:00:00.000-08:002011-02-21T09:00:42.923-08:00SBY Government Disease DiagnosisPresident Susilo Bambang Yudhoyono's aides gathered officials from the level of ministers to governors at the Bogor Palace, Monday, February 21, 2011. In this meeting Yudhoyono delivered scathing criticism for the central and local government levels. He even says there are five existing government disease.<br />
<br />
These diseases, according to the diagnosis SBY, has made the construction of walking is not effective. The President then break them down one by one.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/05/05/89160_presiden_sby_jumpa_pers_pengunduran_diri_menkeu_sri_mulyani_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/05/05/89160_presiden_sby_jumpa_pers_pengunduran_diri_menkeu_sri_mulyani_300_225.jpg" width="300" /></a></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>First, SBY mention that the central government bureaucracy has been slow and not according to plan. "The cabinet meeting decided upon A. The Minister said that to understand A. But, so often stopped flowing at the ministry, a month three months of no news," said SBY.<br />
<br />
The reason, instead of directly moving into the implementation phase, an official at the ministry still fuss about the program that has been decided that. "They should realize that the President's top decision <br />
<div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"> </span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"> Presiden Susilo Bambang Yudhoyono </span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;">(Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki)</span>not </div>maker, policy maker was minister. Once we decide,<br />
<br />
again there is discussion and not flowing. Loss on us," the President said.<br />
<br />
The second disease, local governments often hamper the President assessed that the program already decided the central government. There are a number of programs that are not running because of regents and mayors disagreed. "I just received a report later. If there is reasonable excuse, shall. But if not, yet it is an investment that can reduce unemployment and move the local economy," Yudhoyono criticism.<br />
<br />
The third is about investors who are often broken a promise. This resulted in many programs such as toll roads until the estate is not running. "Locked, so that our people can not anything."<br />
<br />
Fourth, there are many regulations that hinder. According to the President, in fact those rules can be easily corrected, because it is not at the level of legislation or the 1945 Constitution which has its own mechanism for revision.<br />
<br />
Fifth, Yudhoyono appointed political interest factors that are not healthy, either at central or local government. "Politics must bring a solution, should not be construed to narrow interests, to lock everything. Because that is not for nothing is our people."<br />
<br />
Pepesan empty<br />
<br />
SBY also highlights the problems of Jakarta. Infrastructure development blocked at some point. "I am satisfied with a lot of commitment, such as building infrastructure in Jakarta. Everything pepesan empty. Transportation is not the road," he said with a tone of annoyance. "Perhaps in the area too."<br />
<br />
Therefore, the President asked that created a detailed master plan. "On paper in accordance with a definite number. Neither the contents, who will do what, with what kind of targets," he said.<br />
<br />
Not only the central and local government, state owned enterprises (SOEs) are also subject to spray the President. Initially, SBY said that the state could become a pillar and a major contributor in development. The President then highlighted the SOEs are still ambitious to monopolize a region, whereas its ability proved inadequate. "If state X would develop the economy A but incapable of only 70 percent, so yes that is given. The 30 percent is given to the private sector," said SBY.<br />
<br />
This, according to the President, necessary to state that the construction went smoothly and no state disability factors hampered completion of the program.<br />
<br />
Rain criticism<br />
<br />
The President is no doubt self-criticism as a response to some harsh criticism on the performance of United Indonesia Cabinet II, who had previously expressed a variety of community groups. Criticism by the most toned reverberations are voiced inter-religious figures, such as: Former Chairman of the PP Muhamaddiyah Syafi'i Ma'arif, NU figure KH Salahuddin Wahid, Catholic Churchman Franz Magnis-Suseno, and Chairman of the Communion of Churches in Indonesia Reverend Andrew A. Yewangoe.<br />
<br />
In his statement, religious leaders declared that even a landslide SBY government had "lied." They collect 18 lies during this government. It started from the problem of poverty, food security and energy, education budget, up about religious freedom and a wave of violence in the name of religion.<br />
<br />
To clarify the allegations had lied, the President and specifically invite the clergy to the State Palace.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-84020808670491710072011-02-19T23:05:00.000-08:002011-02-19T23:05:04.852-08:00Kenderaan Angkutan Umum Hanya Dapat mengisi Bensin sekali dalam Sehari.<b>Minggu depan, angkutan umum jurusan Senen-Kampung Melayu dipasangi stiker barcode.<br />
</b><br />
Angkutan umum jurusan Senen-Kampung Melayu Sebanyak 409 akan dipasangi stiker barcode subsidi premium pekan depan. Angkutan umum tersebut terdiri atas 268 metromini M01, 124 unit metromini M01A, dan 16 unit metromini M01G.<br />
<br />
"Pemasangan stiker barcode terhadap angkutan umum Ibukota pada akhir Februari 2011. Angkutan umum tersebut akan diujicobakan dalam penerapan program pembatasan premium yang merupakan kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perhubungan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Minggu, 20 Februari 2011.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/12/18/61276_antrian_angkot_dan_bis_umum_di_terminal_kampung_melayu_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2008/12/18/61276_antrian_angkot_dan_bis_umum_di_terminal_kampung_melayu_300_225.jpg" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Antrian angkot dan bis umum di Terminal Kampung Melayu (VIVAnews/Tri Saputro)</span></div><br />
Dia menjelaskan, pemasangan stiker barcode diberlakukan karena subsidi bahan bakar minyak (BBM) hanya diberikan kepada kendaraan berpelat kuning yang biasa dipakai angkutan umum. Kebijakan pembelian BBM bersubsidi juga dibatasi yaitu satu kali pengisian dalam satu hari.<br />
<br />
Selebihnya, BBM bersubsidi tidak bisa diberikan lagi. Artinya sopir angkutan umum harus membeli dengan harga non subsidi.<br />
<br />
"Jatahnya jelas dalam satu hari satu kali mengisi BBM. Tetapi, saya belum tahu berapa liter yang dibatasi dalam satu kali pengisian tersebut. Dengan barcode tersebut, maka dapat diketahui apakah angkutan umum yang mengisi di SPBU itu ilegal atau resmi," tutur Pristono.<br />
<br />
Selain itu, stiker barcode tersebut untuk menghindari kecurangan pemilik kendaraan pribadi yang beralih menjadi pelat kuning karena ingin mendapatkan jatah premium bersubsidi. Persyaratan menjadi angkutan umum adalah izin operasi harus diajukan oleh perusahaan dan bukan pribadi.<br />
<br />
Selain itu, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) harus yang dikhususkan untuk angkutan umum dan memiliki izin KIR.<br />
<br />
Pengujicobaan ini hanya berlaku di lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yaitu SPBU Jalan Jatinegara, Jalan Jatinegara Kecil, Jalan Matraman sebelah pom bensin Shell, Jalan Matraman sebelah Gramedia, dan Jalan Kramat Raya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-31183762395149425012011-02-19T22:54:00.000-08:002011-02-19T22:54:28.035-08:00Internet dan Kebebasan Demokrasi<b>Pada abad ke-21 Internet telah menjadi ruang publik paling utama</b> <br />
Hanya setahun lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, menyerukan komitmen global bagi kebebasan Internet. Berdasarkan kerangka dasar hak asasi manusia universal, Kebebasan Internet--atau seperti yang didefinisikan oleh Menlu Clinton sebagai kebebasan berkoneksi--menjamin kebebasan berkumpul, berekspresi, dan berkumpul di dunia maya. <br />
<br />
Saat ini, dengan terjadinya berbagai peristiwa global, komitmen ini menjadi jauh lebih penting dari sebelumnya. Dengan menjaga hak-hak ini di era digital, kita juga akan menjaga potensi dan janji masa depan Internet untuk menjadi sebuah tempat pertukaran ide, inovasi, koneksi dan pertumbuhan ekonomi. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/12/02/100802_dubes-as--scot-marciel_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/12/02/100802_dubes-as--scot-marciel_300_225.jpg" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Dubes AS, Scot Marciel (ANTARA/Fanny Octavianus)</span></div>Dengan latar belakang kejadian di Mesir baru-baru ini, dan penutupan Internet terbesar yang terjadi di masa kita, kita telah mendengar berbagai permintaan dari Presiden Obama, Menteri Luar Negeri Clinton, dan para pemimpin dunia agar kita semua menghormati kebebasan untuk berkoneksi dan berkomunikasi, khususnya dalam pencarian dan pertukaran informasi lewat Internet.<br />
<br />
Indonesia memiliki komunitas Facebook terbesar kedua di dunia, dan pengguna ketiga terbesar untuk Twitter, dan juga “rumah” bagi jutaan blog dengan segala macam topik: fotografi, politik, agama, olahraga, dan fesyen, yang merupakan topik-topik umum yang dibaca dan ditulis.<br />
<br />
Internet telah menjadi ruang publik paling utama di abad ke-21--telah menjadi tempat bertemu bagi seluruh warga dunia. Bangsa Indonesia hidup di negara bebas di mana undang-undang dasar menjamin kebebasan individu seperti kebebasan berkumpul, berhimpun, dan berekspresi.<br />
<br />
Oleh sebab itu Indonesia tidak mengenal jenis kelamin, agama, etnis, atau latar belakang ekonomi untuk memiliki akses Internet secara terbuka yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi, mengeluarkan pendapat, dan berkumpul bersama-sama secara online.<br />
<br />
Berbagai aksi-aksi sipil damai yang telah kita lihat seperti Indonesian Unite dan “Koin untuk Prita”, mulai bermunculan di Internet. Warga-warga dari seluruh dunia setiap hari bertemu dan saling berhubungan lewat Internet untuk melihat berita dan bertukar informasi tentang apa yang terjadi di dunia atau untuk menjamin agar suara mereka didengar.<br />
<br />
Lewat berbagai dialog ini, baik secara online atau percakapan langsung, berbagai dimensi baru dalam perdebatan yang telah kita lakukan selama berabad-abad mulai muncul, seperti: cara-cara memerintah yang terbaik, cara-cara untuk menegakkan keadilan, cara-cara untuk meraih kemakmuran dan cara-cara menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung pembangunan jangka panjang, baik di dalam maupun di luar negeri kita.<br />
<br />
Pilihan solusi<br />
<br />
Keterhubungan yang muncul di era digital telah menciptakan dorongan baru mencari solusi bagi berbagai isu-isu lama tersebut. Untuk itu, pemerintah-pemerintah dunia saat ini harus mengambil keputusan-keputusan sulit yang akan menentukan masa depan Internet.<br />
<br />
Kita mengenal pilihan-pilihan tersebut, tetapi kita tidak mengetahui cara untuk menolak pilihan-pilihan itu. Bagaimana kita bisa memilih untuk melindungi antara kebebasan dan keamanan? Antara transparansi dan kerahasiaan? Antara kebebasan berekspresi dan toleransi serta kerukunan?<br />
<br />
Pertama, kebebasan dan keamanan terlalu sering dipandang sebagai sesuatu yang saling berdiri sendiri, tetapi kita harus mempunyai keduanya, baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Kita diperingatkan setiap hari akan janji sekaligus bahaya era informasi. Kita harus memiliki keamanan yang cukup untuk mewujudkan kebebasan, tetapi jangan terlalu banyak, hingga akan membahayakan kebebasan. Dalam menyeimbangkan antara kebebasan dan keamanan, tolok ukurnya adalah aturan hukum. Kepatuhan kita pada aturan hukum tidak hilang begitu saja di dunia maya.<br />
<br />
Begitu pula komitmen kita terhadap kebebasan sipil. Amerika Serikat mempunyai tekad yang sama kuatnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk melacak dan menghentikan tindak terorisme dan kejahatan. Dalam dua sisi itu, kita berupaya meraih tujuan tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.<br />
<br />
Bukan rahasia lagi bahwa “keamanan” sering dijadikan pembenaran untuk menghancurkan kebebasan Internet. Pemerintahan yang menangkapi para blogger, yang mencampuri kegiatan warganya, dan yang membatasi atau menutup akses ke informasi dengan alasan menjaga keamanan tidaklah dibenarkan. Membungkam gagasan tidak akan membuat gagasan itu hilang.<br />
<br />
Kedua, kita wajib melindungi baik transparansi maupun kerahasiaan. Transparansi itu penting. Kita bisa dan harus memberikan warga negara informasi mengenai pemerintah mereka dan membuka pintu bagi mereka untuk berbisnis yang dulunya tertutup bagi sebagian besar orang. Namun, kerahasiaan juga merupakan hal yang penting.<br />
<br />
Kerahasiaan menjaga kemampuan organisasi dan pemerintahan dalam menjalankan misi mereka dan dalam melayani kepentingan masyarakat. Pemerintahan memang memiliki standar yang lebih tinggi dalam menjaga kerahasiaan karena mereka melayani kepentingan masyarakat.<br />
<br />
Akan tetapi, semua pemerintahan menerapkan derajat kerahasiaan tertentu ketika menangani masalah-masalah seperti keselamatan umum dan keamanan nasional. Sebagai contoh, tidaklah wajar untuk mempublikasikan detail perundingan sensitif antarnegara tentang bagaimana menempatkan dan membuang bahan nuklir, atau bagaimana memerangi kekerasan oleh mafia narkoba<br />
<br />
Ketiga, kita harus berusaha untuk melindungi kebebasan berekspresi, dan pada saat yang sama memupuk toleransi. Sama seperti alun-alun kota, Internet adalah rumah bagi setiap jenis pidato: palsu, ofensif, konstruktif dan inovatif. Dengan populasi online lebih dari dua milyar yang berkembang pesat, sifat dan variasi pidato-pidato secara online juga akan berkembang.<br />
<br />
Tidak dapat dipungkiri, sejalan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, semua orang memiliki hak untuk bebas berekspresi. Tantangannya adalah untuk memenuhi komitmen kebebasan berekspresi secara online dengan menekankan pentingnya manfaat Internet untuk memajukan toleransi dan perdamaian.<br />
<br />
Kami percaya bahwa cara terbaik untuk melakukan ini adalah mempromosikan kebebasan berbicara lebih banyak dan tidak membatasinya. Mengekspos dan menantang pidato ofensif, bukan menekannya, akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merespons and mengawasi. Ide-ide dan gagasan akan menjadi lebih kuat, dan mereka yang tidak memiliki dasar akan pudar seiring dengan waktu.<br />
<br />
Melalui kebebasan Internet, kita memiliki kesempatan langka untuk mengikat masalah hak asasi manusia dengan aspirasi kami untuk kemakmuran ekonomi bersama. Prinsip-prinsip kebebasan Internet berakar pada keterbukaan sehingga Internet dapat tetap menjadi mesin ide-ide, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi.<br />
<br />
Pasar yang terbuka bagi produk dan jasa yang baru mejadi katalisator kewirausahaan, inovasi, dan investasi. Kita telah melihat investasi dan inovasi di pasar Internet global untuk negara-negara yang berupaya membuka kebijakan Internet mereka.<br />
<br />
Ketika kita bergerak maju dan "alun-alun Internet" terus berkembang, kami yakin bahwa kita akan dapat melindungi dan memajukan prinsip-prinsip kebebasan dan keamanan; transparansi dan kerahasiaan, dan kebebasan berbicara dan toleransi. Secara keseluruhan, semua unsur itu merupakan pilar dari suatu dunia maya yang gratis dan terbuka untuk semua.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-6319218969859409282011-02-17T19:43:00.000-08:002011-02-17T19:43:52.854-08:00Rp. 1 Milliar Untuk Biayai Teroris<b>Sidang Pembacaan Dakwaan Abu Bakar Ba’asyir</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/abu-bakar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="http://hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/abu-bakar.jpg" width="450" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">DIADILI: Abu Bakar Bashir diturunkan dari mobil polisi mengikuti sidang dakwaan di PN Jakarta Selatan, kemarin (14/2).//REUTERS/Beawiharta</span></div><br />
JAKARTA-Sempat tertunda, sidang pembacaan dakwaan terhadap terdakwa tindak pidana teroris Abu Bakar Ba’asyir digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kemarin (14/2). Tim Jaksa Penuntut Umum menyebut Ba’asyir merencanakan dan menggerakkan orang melakukan tindak pidana terorisme. Terungkap, aktivitas Ba’asyir tersebut menelan anggaran Rp1 miliar lebih.<br />
<br />
Secara bergantian, 15 personel JPU membacakan surat dakwaan setebal 93 halam itu di depan Ketua Majelis Hakim PN Jaksel Hery Suwantoro. Dalam dakwaannya, ketua tim JPU A. Muhammad Taufik menerangkan, jika Ba’asyir telah mempersiapkan fisik maupun sumber daya manusia untuk keperluan tindak pidana terorisme dengan serangkai kegiatan.<br />
<br />
Ujung dari kegiatan itu, JPU mengancam Ba’asyir dengan pasal 14 Jo. Pasal 9 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang. Dengan pasal tersebut, Ba’asyir terancam pidana mati atau kurungan seumur hidup.<br />
<br />
Aktivias pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki tersebut, direkam JPU mulai 27 Juli 2008. Saat itu, Ba’asyir bersama Afif Abdul Majid (buron), Luthfi Haidaroh alias Ubaid, Abdul Haris alias Haris Amir Falah, Akhwan, Abdurrahman, dan Abdurrohim berkumpul di Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.<br />
Dalam pertemuan itu, mereka merumuskan oraganisasi yang bernama Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT). Selanjutnya, pada 17 September 2008 JAT dideklarasikan di Islamic Centre Bekasi. “Abu Bakar bin Abud Ba’asyir alias Abu Bakar Ba’asyir menjadi amir atau pimpinan JAT,” terang anggota JPU.<br />
<br />
Di dalam persidangan, jaksa Taufik menjelaskan tujuan utama berdirinya JAT adalah memperjuangkan tegaknya Daulah Islamiyah atau negara Islam. Tujuan JAT selanjutnya adalah memperjuangkan Khilafah Islamiyyah atau pemerintahan Islam dengan cara melalui dakwah, jihadi, amar makruf, dan nahi mungkar.<br />
<br />
Aktifitas JAT mulai mengarah pada aksi terorisme tercium pada Februari 2009. Saat itu, Joko Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin alias Pak Bos meminta bantuan kepada Ubaid, anggota Majelis Syuro JAT untuk difasilitasi bertemu Ba’asyir . Akhirnya, Dulmatin dan Ba’asyir bertemu di ruko tempat tinggal Ali Miftah yang letaknya tidak jauh dari pondok pesantren Ngruki. Pada lembar ke tiga surat dakwaan JPU, tertulis jika pada pertemuan tersebut Ba’asyir dan Dulmatin merencanakan untuk mengadakan pelatihan militer atau disebut tadrib asykari di Aceh. Ba’asyir pun menyampaikan kepada Ubaid untuk melkaukan pelatihan militer di Aceh seuai yang diusulkan Dulmatin.<br />
<br />
Sebagai tindak lanjutnya, Abu Tholut diminta untuk dilibatkan dalam proyek latihan militer di Aceh. Pertimbangannya, Abu Tholut karena banyak pengalaman. Rencana latihan militer ini diawali dengan adanya survey lokasi. Untuk melakukan survey ini, dibutuhkan anggaran Rp 15 juta. Akhirnya, Ba’asyir menyerahkan Rp 5 juta kepada Ubaid. Sementara sisanya sebesar Rp 10 juta diambil Ubaid dari Joko Daryono alias Thoyib sebagai bendahara JAT Pusat di Surakarta. Setelah dana terkumpul, Dulmatin, Ubaid, dan Abu Tholut berangkat ke Aceh untuk melakukan survey.<br />
<br />
Pos anggaran lainnya untuk keperluan pendanaan latihan militer juga muncul pada September 2009. Setelah survey benar-benar matang, JAT membutuhkan dana segar sebesar Rp 60 juta untuk mulai latihan militer. Dana tersebut akhirnya didapat dari Hafid, bendahara JAT wilayah Bima. Selang beberapa hari kemudian, Ba’asyir memerintahkan kepada Ubaid untuk mengambil uang sebesar Rp 60 juta di bendahara JAT pusat.<br />
<br />
Sebulan kemudian, pada Oktober 2009, Ba’asyir mengabari Ubaid jika ada dana lagi yang terkumpul mencapai USD 5 ribu. Masih di bulan yang sama, ada kucuran bantuan lagi sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini langsung dikirim berkala ke Dulmatin yang menjadi koordinator lapangan latihan militer. Dul Matin menggunakan nama Sus Hidayat saat membuka rekening di Bank Syariah Mandiri.<br />
<br />
Jaksa Taufik menjelaskan, secara keseluruhan untuk melaksanakan pelatihan militer di Aceh pada November 2009, Ubaid membawa uang sebesar Rp 180 juta dan USD 5 ribu dari Ba’asyir . Selanjutnya uang tersebut dibelikan bermacam-macam senjata api, magazine, dan peluru yang sudah dipesan oleh Dulmatin dari Abdi Tunggal dan Abu Ayyas melalui M. Sofyan Tsauri dan Ahmad Sutrisno. Total belanja senjata ini menelan anggaran Rp 325 juta. Uang kekurangan belanja senjata yang mencapai 24 pucuk senjata, amunisi dan magazine sebesar Rp 115 juta dibayar oleh Ubaid kepada M. Sofyan Tsauri melalui Abdullah Sunata.<br />
<br />
Diantara senjata api itu adalah, sembilan pucuk senjata api jenis Armalite (AR)-15, empat pucuk Avtomat Kalashnikova (AK)-47, dua pucuk AK-58, dan enam pucuk senjata Revorver. Selain itu juga pistol FN Browning, Challenger, dan Remington masing-masing satu pucuk. Tidak ketinggalan juga 19.999 peluru dan 93 buah magazine. Tercatat 40-an orang mengikuti pelatihan militer di<br />
Kucuran sumbangan latihan militer belum berhenti. Setelah Ba’asyir mengeluarkan menyampaikan rencana untuk mengadakan jihad, diperlukan anggaran Rp 150 juta. Selain dari sumbangan, uang untuk operasional juga didapat dari hasil perampukan. Diantaranya perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus 2010. Dalam perampokan ini, Pamriyanto dan kawan-kawannya berhasil mendapatkan uang rampokan sebesar Rp 340 juta dan merampas senjata api M-16 dari Manuel Simanjuntak, anggota brimob yang tewas tertembak.Secara keseluruhan, tim JPU mencatat jika selama proyek pelatihan militer di hutan belantara Aceh, Ba’asyir berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 1.039.500.000. Selain untuk melakukan pembelian senjata api guna keperluan latihan militer, Taufik menerangkan jika uang tersebut juga digunakan untuk berdakwah yang bermuatan hasutan memprovokasi untuk melakukan teror atau irhab.<br />
<br />
Seperti ceramah Ba’asyir pada Juli 2009. Saat itu, Ba’asyir melakukan cemaran di rumah Alex alias Asep alias Gunawan di Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.. Dia adalah ketua Asykari (militer) JAT wilayah Sumatera Utara. Alex sudah tewas setelah ada penyergapan pasca penyerbuan Polsek Hamparan Perak.<br />
<br />
Jaksa Taufik membacakan dakwaannya, pada ceramahnya Ba’asyir mengatakan bahwa dalam berjihad pertama kali harus memiliki wilayah walaupun kecil. Dalam surat dakwaan, Ba’asyir juga menjelaskan jika fa?i (perampokan mencari dana perjuangan) itu termasuk dibenarkan dalam Islam. Sementara untuk mendirikan negara Islam, bisa menggunakan aksi-aksi teror atau irhab. Dengan aksi tersebut, akan menimbulkan suasana panik di masyarakat dan pemerintah. Setelah muncul situasi ini, bisa memudahkan aksi pengambilalihan kekuasaan.<br />
<br />
Selain terancam pidana mati atau penjara seumur hidup, tim JPU juga menjatuhkan dakwaan subsider. Dakwaan ini merujuk pada pasal 13 huruf a Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang. Ancaman dalam pasal tersebut adalah penjara paling lama 15 tahun.<br />
Setelah agenda pembacaan dakwaan rampung, Ba’asyir mengaku tidak mengetahui dengan tujuh dakwaan yang dibacakan JPU. “Setelah saudara mendengar dakwaan, saudara mengerti maksud dakwaan tersebut? Anda akan ajukan eksepsi keberatan”? ujar Ketua Majelis Hakim Herry Suwantoro.<br />
<br />
“Ya jelas (keberatan, red),” jawab Ba’asyir . Dia mengakui tidak mengerti dengan semua tuduhan yang disampaikan jaksa kepada dirinya. “Jadi begini Bapak majelis hakim saya tidak mengerti hukum, jadi (dakwaan) macam-macam tadi, saya dituduh seolah pelopori Aceh. Secara garis besar saja mengerti dalam pengertian tadi, tapi saya minta dakwaan sejelas-jelasnya soal mempelopori Aceh. Apa benar itu? Dakwaan yang lebih jelas bagaimana”? tambah dia. Agenda sidang pembacaan eksepsi dari kubu Ba’asyir diputuskan digelar sepuluh hari kerja lagi.<br />
<br />
Sementara itu, pengacara Ba’asyir yang tegabung dalam Tim Pembela Muslim M. Assegaf mengatakan sudah menyiapkan beberapa item keberatan dalam agenda sidang eksepsi. Assegaf menerangkan, item itu antara lain mereka menilai dakwaan yang disampaikan JPU kabur. “Dakwaannya tidak fokus. Tumpang tindih,” jelas dia. Selain itu, keberatan lainnya adalah dakwaan tersebut menyangkut tempat kejadian yang berbeda-beda. Dia tetap yakin, Ba’asyir akan bebas dari segala dakwaan yang dibacakan JPU.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-71589598885351763672011-02-17T19:01:00.000-08:002011-02-17T19:01:48.089-08:00Oknum Polisi Disinyalir Sebagai Penjual Sabu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/sabu1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://hariansumutpos.com/wp-content/uploads/2011/02/sabu1.jpg" width="450" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">PENYELUNDUP SABU: Petugas menangkap tersangka 4 tersangka penyelundup sabu senilai Rp7 miliar, belum lama ini.//UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS</span></div><br />
<b>Bandar Narkoba Mengaku..!</b><br />
MEDAN-Mengejutkan. Peredaran narkoba khususnya sabu-sabu di Medan, disinyalir dibekingi oknum aparat. Bahkan, hasil investigasi yang dilakukan Sumut Pos menemukan fakta bahwa sabu-sabu malah diperoleh bandar narkoba dari barang bukti (barbut) tangkapan polisi.<br />
<br />
Sumut Pos pun melakukan investigasi tentang perdagangan sabu selama hampir dua pekan. Dari relasi yang dibangun dengan seorang bandar sabu di seputaran Mongonsidi Medan, terungkap kenyataan miris itu. Bagaimana pihak kepolisian dan penegak hukum lainnya turut andil dalam peredaran narkoba jenis psikotropika ini?<br />
<br />
Sesuai kesepakatan, Selasa (8/2) tepatnya pukul 13.06 WIB, narasumber tiba di salah satu kafe seputaran Jalan dr Mansur Medan. Setelah melihat kode yang diberikan, Bambang (bukan nama sebenarnya, Red) langsung menuju meja di pojok sebelah kanan, lokasi yang dirasa nyaman melakukan pembicaraan berisko ini. Siang itu Bambang mengenakan sweater gombor dengan penutup kepala, seolah ingin menutupi jati dirinya.<br />
<br />
”Jujur saja saya tidak sendiri di bidang ini. Kalau tidak ada orang dalam yang membantu, saya tidak beranilah,” buka Bambang setelah selesai menyantap hidangan yang dipesan.<br />
<br />
Dalam melakoni pekerjaannya sebagai bandar sabu, Bambang mengaku diback up seorang oknum anggota Polri. “Dia anggota tekab (tim kesatuan anti bandit) di Poldasu. Dia tinggal di kompleks dekat rumah saya, jadi mudah komunikasinya,” kata pria berkulit hitam manis ini dengan tetap menutupi identitas sang petugas.<br />
<br />
Bambang mengaku, dari petugas itulah dia mendapatkan informasi yang akurat sehingga dengan mudah menghindar bila ada razia. Biasanya setelah mendapatkan informasi, Bambang bergerak terlebih dulu satu langkah. Bambang menghilang untuk sementara ke tempat yang dianggap aman, atau menghilangkan semua barang bukti dari rumah yang ditinggali bersama anak dan istrinya.<br />
<br />
Apakah hanya sebatas pemberian informasi? Ternyata tidak. Ini yang membuat lebih miris.<br />
Seperti penuturan Bambang, untuk menjalankan bisnisnya, sang petugas juga berperan sebagai penyuplai, yaitu menyediakan sabu untuk dijual. Hasil penjualan sendiri dibagi rata antara petugas dan Bambang.<br />
“Biasanya dari barbut (barang bukti, Red) yang ketangkap saat mereka razia. Kan penangkapan itu tidak semua dilapor ke kantor. Kadang delapan-enam (sandi polisi untuk menyebut kondisi aman terkendali/berdamai, Red) di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tapi barbutnya tetap sama tekab tadi kan. Itu lah yang dikasi untuk saya jual,” paparnya.<br />
<br />
Karena dari barbut tadi, penjualan Bambang pun tidak menentu. Dia mengaku tidak dipatok target oleh sang petugas. Hanya saja hasil penjualan tetap dibagi rata antara mereka berdua. Dari satu paket Rp200 ribu yang dijual, Bambang hanya mendapat setengahnya yaitu Rp100 ribu. Begitulah Bambang menghidupi istri dan anak semata wayangnya.<br />
Namun kebaikan hati itu bukan tanpa sebab. Selain menjadi penjual barbut yang menjadi masukan bagi sang petugas, Bambang juga memiliki kewajiban bagi kebutuhan akan sabu dari petugas tadi. Tak heran bila dia kerap mengakali konsumennya dengan cara mengurangi isi paket dari ukuran seharusnya. Konsumen sabu Bambang menyebar di kalangan muda, mulai dari pelajar hingga mahasiswa, juga anak gedongan juga yang tinggal di kost-kostan. (baca laporan lengkapnya di halaman 4,5 dan 6 <a href="http://www.hariansumutpos.com/rubrik/liputan-khusus-2">Liputan Khusus 2</a> .<br />
<br />
Apa tanggapan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Oegreseno terkait hasil investigasi ini yang menyatakan ada oknum polisi yang menjual barbut dari hasil 86 (damai di tempat)? Jenderal bintang dua itu meminta pemberi informasi tersebut bersedia bekerja sama dengan polisi untuk memudahkan pihaknya menitindaklanjuti penemuan. “Informan tidak perlu melakukan penyamaran, polisi saja yang akan melakukan penyamaran untuk mengungkapnya. Informan tetap kita lindungi,” kata Kapolda pekan lalu.<br />
<br />
Sedangkan terkait pengakuan anak kost yang terlalu gampang memiliki narkoba seperti membeli kacang goreng, Oegreseno mengharapkan kepada sumber untuk melapor langsung ke Mapoldasu untuk menjumpai Kapoldasu Irjen Pol Oegreseno. “Suruh sumber tersebut datang ke Poldasu untuk menjumpai saya agar bisa diungkap. Jadi polisi akan menyamar untuk bisa mengungkapnya. Sumber pasti akan kita lindungi,” katanya.<br />
<br />
Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Narkoba Polda Sumut, terdapat sebanyak 116 tersangka berstatus pelajar sampai mahasiswa yang terlibat Narkoba (Narkotika dan obata-obatan terlarang) di wilayah hukum jajaran Poldasu. Data itu sejak Januari hingga Desember tahun lalu.<br />
<br />
Dari data tersebut, sebanyak 70 orang berstatus pelajar dan sebanyak 46 orang berstatus mahasiswa. “Ada sebanyak 70 orang berstatus pelajar dan 46 mahsiswa yang terlibat dengan narkoba,” ujar Dir Narkoba Poldasu Kombes Pol Jhon Thurman Panjaitan di Mapoldasu tanpa merinci jenis narkoba yang terlibat dengan tersangka, baru-baru ini.<br />
Dia menegaskan, Dit Narkoba Poldasu dan jajarannya sudah melaksanakan sosialisasi ke sekolah dan sejumlah lapisan masyarakat untuk mengurangi keterlibatan generasi mudan dari bahaya Narkoba. “Setiap bulan kita terus melakukan sosialisasi ke sekolah untuk mengantisipasi merebaknya narkoba di tengah mereka akibat bahayanya dampak narkoba,” ucapnya.<br />
<br />
Menurutnya, dari bulan ke bulan Poldasu bersama Sat Narkoba jajaran Polres turun ke sekolah dan masyarakat hingga keperguruan tinggi untuk melakukan sosialisasi anti narkoba, termasuk memasang baliho di pinggir jalan. “Semuanya bertujuan mendidik masyarakat bahwa narkoba adalah musuh negara yang membahayakan generasi penerus bangsa. Jadi diharapakan pelajar dan masyarakat jangan mau diiming-imingi, narkoba sangat menyesatkan penerus bangsa,” ujarnya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-81797937373893724252011-02-16T21:05:00.000-08:002011-02-16T21:05:30.064-08:00Bensin Dijual dengan harga Rp.25000<b>Samarinda,Harga Bensin Rp25 Ribu/liter di Perbatasan</b><br />
Samarinda - Harga bensin di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, yakni di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur (Kaltim), mencapai Rp25 ribu per liter.<br />
<br />
"Warga Apau Kayan, yang ada diempat kecamatan di Kabupaten Malinau harus membeli bensin seharga Rp25 ribu per liter," kata seorang tokoh masyarakat Apau Kayan, Baya Apoy di Samarinda, Kamis.<br />
<br />
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan unjuk rasa bersama puluhan pelajar dan mahasiswa serta tokoh masyarakat dari empat kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia di depan Kantor Gubernur Kaltim.<br />
<br />
Kondisi tersebut sudah lama berlangsung dan sampai saat ini masyarakat masih sangat kesulitan mendapat bensin. Harga bensin itu karena akses menuju ke perbatasan terbatas dan hanya bisa ditempuh dengan pesawat dari Samarinda ke bandara Long Ampung Malinau.<br />
<br />
"Warga Apau Kayan diempat kecamatan di Kabupaten Malinau lebih banyak membeli berbagai kebutuhan pokok di wilayah Serawak, Malaysia karena aksesnya bisa ditempuh lewat jalur darat," katanya.<br />
<br />
Jika menggunakan kendaraan (motor) perjalanan bisa ditempuh selama satu hari dan biaya yang dibutuhkan hanya Rp50 ribu.<br />
<br />
"Tetapi, jika akan membeli kebutuhan pokok di Samarinda, warga harus menggunakan pesawat itupun hanya tiga kali seminggu dengan biaya Rp250 ribu. Jadi, sejak puluhan tahun kami (warga Apau Kayan) memilih berbelanja di Malaysia," kata Baya Apoy.<br />
<br />
Baya Apoy yang merupakan mantan kepala desa di salah satu wilayah di perbataan Indonesia-Malaysia tersebut mengatakan, selain bensin berbagai kebutuhan pokok lainnya dibeli warga di Malaysia dengan harga mahal.<br />
<br />
"Harga garam saja mencapai Rp20 ribu per bungkus yang beratnya hanya sekitar delapan ons dan harga gula pasir mencapai Rp25 ribu/Kg. Bahkan, minyak goreng harganya mencapai Rp90 ribu/Kg. Begitu juga dengan harga beras mencapai Rp150 ribu per 17 kilogram," katanya.<br />
<br />
Namun, masyarakat tidak bisa berbuat banyak sebab akses ke Malaysia lebih mudah dan murah dibanding ke Samarinda, tambah tokoh masyarakat Apau Kayan itu.<br />
<br />
Warga Apau Kayan yang umumnya bekerja sebagai petani lanjut dia juga sangat kesulitan berkomunikasi sebab belum ada jaringan telepon selular.<br />
<br />
Untuk berkomunikasi, warga hanya menggunakan wartel (warung telekomunikasi) yang per menitnya Rp8.000.<br />
<br />
"Jadi, kami meminta perhatian pemerintah agar segera membuka akses jalan dan menambah frekuensi penerbangan di wilayah perbatasan tersebut agar masyarakat disana juga bisa menikmati hidup layak seperti masyarakat di perkotaan," ujar Baya Apoy.<br />
<br />
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari warga perbatasan di empat kecamatan yakni Kecamatan Sungai Boh, Kecamatan Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir itu kata Baya Apoy setiap sepekan berbondong-bondong ke Serawak Malaysia untuk membeli berbagai kebutuhan pokok.<br />
<br />
Setiap pekan, warga pergi ke Serawak hanya untuk membeli berbagai kebutuhan pokok dan tidak menjual berbagai hasil pertanian. Mereka berangkat dengan membawa mata uang Rupiah kemudian ditukarkan dalam mata uang Ringgit, Malaysia.<br />
<br />
"Jadi, kami berharap pemerintah segera merealisasikan wacana tentang pembentukan Beranda Indonesia di wilayah perbatasan agar warga di sana juga bisa menikmati pembangunan dan tidak lagi harus ke Malaysia untuk membeli kebutuhan pokok," kata Baya Apoy.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-35035220989718906972011-02-15T03:17:00.000-08:002011-02-15T03:17:06.226-08:00East Java Police Mobile Brigade muster Two Company to Keep Ponpes Al Ma'hadul IslamSurabaya - East Java Police Mobile Brigade troops from the two companies were deployed to the location of Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ma'hadul Islamic Foundation Islamic boarding school (Yapi) in Bangil, Pasuruan.<br />
<br />
Help from the Mobile Brigade troops to help the Pasuruan police station, restoring and maintaining the situation around the site to return to normal and no subsequent action.<br />
<br />
"It sent two companies of the East Java Police Mobile Brigade in BKO her to the location," said Head of East Java Police spokesman, Senior Commissioner Pol Pudji Astuti, when contacted detiksurabaya.com, Tuesday (02/15/2011).<br />
<br />
The situation and conditions surrounding Ponpes Yapi, post-attack by hundreds of people, had returned to normal. "Police reports, the circumstances and locations are conducive to return to normal," he said.<br />
<br />
As reported, hundreds of times unknown to wear gloves while riding a motorcycle, go inside the gate and threw ponpes known Shi'ite embrace with stones, around 14.00 pm.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-81081063924267787692011-02-15T03:14:00.000-08:002011-02-15T03:14:54.370-08:00Pesantren Al Islami Pasuruan Ma'hadul Hundreds of people attackedPasuruan - Attack of Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ma'hadul Islamic Foundation Islamic boarding school (Yapi) in Pasuruan surprised the students. It was the students who were preparing to pray 'Asr tinge.<br />
<br />
Hundreds of people were suddenly attacked the Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ma'hadul Islamic Foundation Islamic boarding school (Yapi) in the Village District Kenep Beji, Pasuruan. As a result, several students injured.<br />
<br />
Information compiled, the masses who use gloves and riding motorcycles entered the gate and threw the boarding school known for embracing the Shiite stream with stones around 14.00 pm.<br />
<br />
Feeling attacked suddenly, students who are in the hut and then take the fight. But the insurgency was suspended after throwing the rock mass.<br />
<br />
Beji Kapolsek Kompol Kelvin justify the incident and the victims were taken to hospital Masyitoh Bangil. "Yes it happened so quickly, the injured had been taken to hospital,"he said when contacted SuwandiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-70835115626450884482011-02-14T03:57:00.000-08:002011-02-14T03:57:41.326-08:00FPI Ingin Gulingkan SBY ..??<b>FPI-Munarman: Umat Islam Dan Ormas Islam Siap Menggulingkan Pemerintahan SBY apabila<br />
ormas Islam di Bubarkan..!</b><br />
<br />
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru merilis sebuah instruksi: aparat penegak hukum agar tidak segan-segan membubarkan organisasi masyarakat yang melanggar hukum dan kerap melakukan aksi anarkis. Pernyataan itu dilontarkan Presiden pada peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2011 lalu.<br />
<br />
Ketika itu, Presiden mengatakan, "Kepada kelompok yang terbukti melanggar hukum, melakukan kekerasan, dan meresahkan masyarakat, kepada para penegak hukum agar dicarikan jalan yang sah dan legal, untuk, jika perlu, membubarkan."<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/07/104574_fpi-sulsel-mendemo-jemaah-ahmadiyah-di-makassar--28-januari-2011_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="225" width="300" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/07/104574_fpi-sulsel-mendemo-jemaah-ahmadiyah-di-makassar--28-januari-2011_300_225.jpg" /></a></div><br />
Pernyataan itu mengundang reaksi keras dari Front Pembela Islam (FPI), salah satu organisasi kemasyarakatan yang dikenal militan.<br />
<br />
Menanggapi pernyataan SBY itu, Kepala Bidang Advokasi yang sekaligus juga Juru Bicara FPI, Munarman, menegaskan bahwa akar permasalahan bukanlah karena keberadaan ormas melainkan sikap pemerintah terhadap jemaah Ahmadiyah yang melanggar undang-undang.<br />
<br />
Tak cukup sampai di situ, Munarman bahkan melontarkan sebuah pernyataan bernada ancaman: jika isu pembubaran terus dihembuskan Presiden, maka umat dan ormas Islam siap mem-Ben Ali-kan SBY. Ben Ali adalah presiden Tunisia yang baru saja digulingkan aksi demonstrasi masal.<br />
<br />
Selengkapnya, kepada wartawan VIVAnews.com, Munarman mengirimkan tanggapan melalui SMS sebagai berikut:<br />
<br />
"Pernyataan paling tidak bermutu dari seorang presiden, jaka sembung naik ojek, nggak nyambung jek... Masalahnya ada di Ahmadiyah yang melanggar UU, kok ormas yang jadi sasaran... Dia hanya memanipulasi Hari Pers Nasional agar dapat dukungan kalangan pers dan menaikkan kembali ratingnya di lembaga survey yang terus menurun... Kalau dia terus menghembuskan pembubaran ormas, maka umat dan ormas Islam sangat siap untuk mem-Ben Ali-kan SBY... karena ternyata dia lebih memilih berada di pihak yang bathil."<br />
<br />
Menurut Munarman, penyerangan sadistis di Cikeusik, Pandeglang--yang menewaskan tiga anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia dan membuat enam lainnya terluka parah--tak lebih merupakan skenario yang dirancang Ahmadiyah sendiri untuk mengkambinghitamkan organisasi massa.<br />
<br />
Pernyataan FPI itu ditanggapi serius oleh Presiden SBY. Dalam wawancara dengan stasiun televisi SCTV, Presiden menegaskan, "Tidak semudah itu lantas Indonesia pasti akan menjadi Mesir. Termasuk yang mengancam saya, 'awas Indonesia kita Mesirkan!' Jangan ancam-mengancam lah. Kondisinya berbeda."<br />
<br />
Partai Demokrat pun bereaksi keras. "Negara tidak akan tunduk pada ancaman. Silakan polisi mengambil langkah hukum, baik preventif ataupun represif," kata Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, saat dihubungi VIVAnews.com. "Kalau negara tunduk pada ormas, di mana wibawa negara?"<br />
<br />
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, bila benar terbukti ada ancaman yang membahayakan negara dan masyarakat seperti tindakan subversif atau makar, maka polisi tidak boleh ragu menegakkan hukum. "Saya harap polisi tidak ragu-ragu. Jika ada perlawanan, polisi bisa minta bantuan kepada TNI, baik sektor teritorial maupun intelijen," ujar Ramadhan.<br />
<br />
Menurutnya, apabila ancaman itu dinyatakan di depan publik secara terbuka, maka polisi jelas tidak bisa tinggal diam. Pembantu-pembantu Presiden seperti Kapolri, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Dalam Negeri juga harus bertindak cepat. "Jangan lemah dan tunduk terhadap ancaman. Ini bukan soal politik, tapi soal keamanan masyarakat," tandas Ramadhan.<br />
<br />
Ia menambahkan, pernyataan SBY tentang perlunya pembubaran ormas anarkis, sebetulnya tidak berarti ada ormas tertentu yang serta-merta akan dibubarkan. Ramadhan mengatakan, untuk kepentingan masyarakat, UU memang membolehkan pembubaran ormas yang terus-menerus memproduksi kekerasan dan menciptakan ketidakaturan serta instabilitas. "Tapi untuk sampai ke pembubaran, harus dikaji lebih dalam lagi," tuturnya.<br />
<br />
Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan hal senada. Pernyataan Presiden soal kemungkinan pembubaran ormas yang melanggar hukum, hanya dilakukan untuk keadaan yang khusus bila fakta empiris telah tersedia.<br />
<br />
"Tidak boleh ada ruang bagi kekerasan di negeri ini, baik itu dilakukan oleh organisasi atau individu. Bila terdapat tindakan yang mengakibatkan munculnya disorder (kekacauan) dan kekerasan, maka di titik itulah pemerintah akan bertindak demi kepentingan masyarakat yang lebih luas. Tapi, tidak dengan serta-merta," jelas Julian.<br />
<br />
Ia mengatakan, pembubaran ormas baru akan dilakukan apabila terdapat bukti dan fakta hukum yang telah diverifikasi bahwa ormas terkait memang melakukan tindakan yang melanggar hukum. "Bisa dihentikan atau dibubarkan, tapi harus ada alasannya."<br />
<br />
Oleh karena itu, ia meminta ormas manapun untuk tidak merasa dikambinghitamkan dalam peristiwa kekerasan beruntun pekan lalu. "Presiden tidak menunjuk pada satu organisasi, tapi siapapun dan apapun entitasnya," tegasnya lagi.<br />
<br />
***<br />
<br />
Mengenai pembubaran ormas, pemerintah sebenarnya sudah lama memiliki peraturan organik yang melandasinya, yakni Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa berikut peraturan pemerintahnya. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kementerian Dalam Negeri, Mayor Jenderal (purn.) Tanri Bali Lamo, menjelaskan kepada VIVAnews.com, bahwa yang dimaksud adalah PP Nomor 18 Tahun 1986.<br />
<br />
Tanri mengatakan semua ormas pada dasarnya berada di bawah pembinaan pemerintah. Ormas tingkat nasional dibina oleh Menteri Dalam Negeri, tingkat provinsi oleh Gubernur, kota oleh Walikota, dan kabupaten oleh Bupati. "Kalau ormas mengganggu ketertiban umum, suku, ras, dan sebagainya memang dapat dibubarkan," katanya.<br />
<br />
Aturan itu terdapat dalam pasal 18 PP tersebut. Namun, pembekuan atau pembubaran tidak bisa serta merta dilakukan. Tahap pertama, jika terjadi syarat untuk pembekuan atau pembubaran, Pemerintah mengeluarkan teguran dulu yang berlaku sampai 10 hari.<br />
<br />
"Kalau masih tidak memperbaiki diri, nanti diberi teguran kedua yang juga 10 hari berlaku," katanya. "Kalau tidak berubah juga, dibekukan,"<br />
<br />
Pembekuan itu juga harus didasarkan pada saran dari pihak terkait. Mendagri dalam hal ini harus meminta pendapat Mahkamah Agung terlebih dahulu.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-17073144444323331852011-02-14T03:29:00.001-08:002011-02-14T03:29:27.234-08:00PD: Warning SBY tentang Ormas Anarkis Jangan Dianggap Main-mainJakarta - Partai Demokrat (PD) memperingatkan organisasi masyarakat (ormas) yang berbuat anarki di Indonesia harus segera berubah haluan. Jika tidak, sanksi tegas hingga pembubaran ormas didukung penuh oleh partai pemerintah ini.<br />
<br />
"Saya rasa warning Pak Presiden (SBY) jangan dianggap main-main. Ormas tidak boleh melakukan tindakan anarki jika masih ingin bertahan di Indonesia yang negara hukum," ujar Wasekjen PD, Saan Mustopa, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/2/2011).<br />
<br />
Menurut Saan, polisi harus tanggap terhadap kegiatan ormas yang anarkis. Apalagi jika ada ormas yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).<br />
<br />
"Kalau ada ormas yang anarki bahkan sampai mengancam negara, polisi harus jemput bola. Polisi harus cepat mengamankan orang-orangnya agar tidak terus meresahkan warga," papar Saan.<br />
<br />
Dan jika ormas tetap saja berperilaku keras terhadap warga, PD berharap polisi melaksanakan instruksi Presiden SBY. Ormas-ormas yang anarkis tersebut, menurut PD, tak boleh eksis di Indonesia.<br />
<br />
"Kalau ormas tetap anarki tentu saja kami mendukung penuh pembubaran ormas apapun di Indonesia ini yang tidak mau patuh kepada hukum," tandasnya. (van/nwk)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-51396228038250236932011-02-14T03:27:00.000-08:002011-02-14T03:27:05.636-08:0025 Tersangka Rusuh Temanggung Terancam 5 Tahun BuiSemarang - 25 Pelaku kerusuhan di Temanggung, terus diperiksa polisi. Mereka terancam hukuman 5 tahun penjara.<br />
<br />
"Intinya, mereka melakukan perusakan bersama-sama," kata Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang usai berdialog dengan tokoh agama di Mapolda Jateng, Jl Pahlawan, Semarang, Senin (14/2/2011).<br />
<br />
Polisi menjerat pelaku kerusuhan dengan Pasal 170 KUHP. Soal peran masing-masing pelaku, penyidik masih memetakannya.<br />
<br />
Khusus untuk SYB yang disangka sebagai otak kerusuhan, Edward mengaku belum bisa menyebutkan penambahan pasal yang disangkakan. Namun sementara ini, dia dijerat dengan pasal yang sama.<br />
<br />
"Ini sedang kami pilah-pilah keterlibatan masing-masing pelaku," kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.<br />
<br />
Dari SYB, kepolisian juga masih mendalami kemungkinan keterlibatan orang lain dalam kerusuhan tersebut. "Terutama soal dana yang digunakan untuk konsumsi, transportasi, dan lain sebagainya," jelas Edward.<br />
<br />
Edward mengaku pihaknya berusaha memeriksa secara maraton, sehingga kasusnya bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan. Dengan demikian diharapkan kasusnya segera tuntas.<br />
<br />
Ke-25 pelaku kemungkinan besar diadili di Semarang. Kepolisian telah berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan soal tersebut. Langkah ini diambil untuk menjaga kondisi Temanggung dan sekitarnya yang kondusif.<br />
<br />
"Semoga mereka bisa disidang di sini (Semarang)," demikian Edward Aritonang yang didampingi Wakapolda Brigjen Sabar Rahardjo dan Kabid Humas Kombes Djihartono.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-21791934481388676912011-02-11T23:45:00.000-08:002011-02-11T23:45:59.786-08:00PBNU: Sering Pekikkan Jihad Sesungguhnya Runtuhkan Wibawa Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://images.detik.com/content/2011/02/10/159/cikesik285.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="http://images.detik.com/content/2011/02/10/159/cikesik285.jpg" width="400" /></a></div>Jakarta - Banyak pelaku kekerasan memekikkan jihad dan takbir sebelum memulai aksinya. Para pelaku kekerasan ini beranggapan mereka tengah berjihad membela agama Islam.Padahal sesungguhnya tindakan itu justru merusak kewibawaan dan meruntuhkan Islam. Tidak ada satu pun dalil yang membenarkan melakukan kekerasan atau pembunuhan karena perbedaan keyakinan.<br />
<br />
"Orang Islam yang suka dan sering memekikan suara keras dan jihad, sesungguhnya dia bukan membela Islam, tapi sedang meruntuhkan kewibawaan dan nama baik Islam," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi.<br />
<br />
Banyak faktor yang menyebabkan makin seringnya pecah kekerasan atas nama agama. Faktor itu yakni pengaruh masuknya faham radikalisme dari Timur Tengah. Selain itu juga kelambanan penanganan pemerintah melalui alat keamanan negara dalam mencegah tindak kekerasan.<br />
<br />
Salah satu terpenting adalah bentrokan antar faham keagamaan dan keyakinan ini justru ditimbulkan akibat dakwah atau ajakan yang tidak dilakukan secara bijaksana. Selain sering memaksakan agar orang masuk sesuai keyakinan diri sendiri, juga dipicu sikap kesombongan keimanan yang ditunjukan umat beragama itu sendiri. "Kesombongan atas keimanan ini paling berbahaya," kata Masdar.<br />
<br />
<i><b>Berikut wawancara detikcom dengan Rais Syuriah PBNU KH Masdar Farid Mas'udi di</b></i><br />
<i><b>kantornya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat:</b></i><br />
<br />
<i><b>Bagaimana tanggapan anda soal penyerangan terhadap jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten?</b></i><br />
<br />
Pertama-tama yang ingin saya tegaskan, negara itu wajib melindungi rasa aman dari<br />
seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan agama, keyakinan maupun suku dan<br />
sebagainya. Itu pertama yang harus betul-betul ditunaikan tanpa tawar-menawar lagi.<br />
Dan untuk itu, negara sudah memiliki segala persyaratan yang dibutuhkan, ada aparat<br />
kepolisian dengan perangkatnya termasuk untuk penindakan sampai intelijennya. Kalau<br />
polisi tidak sanggup, bisa menggunakan aparat lainya seperti militer.<br />
<br />
Kalau perlu Nahdlatul Ulama (NU) siap membantu dan amankan segenap warga. Jangan<br />
sampai ada kezaliman di antara warga dan sesama warga. Pertumpahan darah itu mutlak<br />
harus dihidarkan. Satu nyawa hilang itu sudah terlalu banyak. Kalau nyawa sampai<br />
hilang bukan karena nyawa, tapi itu sama saja menghilangkan seluruh umat manusia,<br />
ini adalah sesuai Alquran.<br />
<br />
Jadi membiarkan seorang warga negara terbunuh tanpa alasan pembunuhan, maka<br />
sebenarnya sama saja membiarkan seluruh warga negara ini terbunuh. Bahkan di dalam<br />
Alquran bukan hanya seluruh warga negara, tapi seluruh umat manusia, bila ada nyawa<br />
seorang dibiarkan melayang tanpa alasan yang setimpal.<br />
<br />
Berkaitan dengan soal keimanan, negara kita kan bukan negara agama, bukan negara<br />
agama tertentu. Tetapi negara yang melindungi keyakinan segenap warganya, maka<br />
negara tidak boleh mendiskriminasi perlindungan kepada warga negara atas pertimbangan keyakinan tertentu, itu tidak boleh. Dan, NU berada di belakang misi<br />
negara itu.<br />
<br />
<i><b>Apakah konflik terjadi karena perbedaan keyakinan di antara warga itu sendiri?</b></i><br />
<br />
Itu yang sebenarnya tidak boleh. Perbedaan keyakinan memang tidak mungkin dihindari,<br />
karena agama memang teksnya terlalu mendalam dan luas. Oleh karena itu tafsir<br />
terhadap teks agama itu suatu keniscayaan. Tidak ada suatu ajaran agama yang hanya<br />
ada satu tafsir dan semua tafsir sebenarnya itu dilindungi. Bahwa ada yang mengaku<br />
dirinya benar dan yang lain itu salah, itu biasa. Tetapi kalau semua mengaku benar dan semua mengaku yang lain salah, maka sesungguhnya tidak ada yang mutlak benar.<br />
<br />
Perbedaan keyakinan tidak bisa menjadi alasan untuk memaksa keyakinan saya terhadap<br />
orang lain. Karena yang memberikan petunjuk ke jalan benar itu hanya Allah.<br />
Innaka laa tahdi man ahbabta walakinnallaaha yahdi man yasya, sesungguhnya kamu tidak bisa memastikan hidayah kepada orang lain, hanya Allah lah yang dapat memasukan hidayah kepada hamba-Nya yang dikehendaki (surat Al Qoshosh ayat 56).<br />
<br />
Di dunia ini kan bukan surga dan juga bukan neraka. Jadi di sini itu ada yang baik<br />
dan ada yang buruk, ada yang kafir, ada yang mukmin, ada yang tersesat dan ada yang<br />
mendapatkan hidayah, inilah dunia. Jangan berpikir dunia ini adalah surga, dan semuanya harus mukmin. Dan jangan berpikir bahwa dunia ini adalah neraka, semuanya harus kafir, tidak seperti itu.<br />
<br />
Soal surga-neraka, tersesat dan mendapatkan hidayah hanya Allah yang tahu. Bahkan<br />
dalam Islam, kalau ada orang mengkafirkan orang lain, maka boleh jadi sesungguhnya<br />
dia kafir. Jadi jangan gampang mengkafirkan orang. Anda boleh saja meyakini seyakin-yakinnya apa yang anggap anda imani benar, tapi jangan pada saat yang sama mengaku sayalah satu-satunya paling benar, orang lain salah atau menuding keyakinan orang lain itu salah.<br />
<br />
<i><b>Jadi bagaimana sebaiknya menghadapi jemaat Ahmadiyah?</b></i><br />
<br />
Saya ambil contoh di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat asuhan almarhum KH<br />
Ilyas Ruhyat (mantan Rais Am PBNU), di sekitar itu sudah berpuluh-puluh tahun ada<br />
sebuah masjid Ahmadiyah. Pas bertetanggaan dengan pesantren, dan dari dahulu<br />
tidak pernah ada santri yang menggruduk atau mengejek anggota jemaat Ahmadiyah.<br />
Mereka bebas menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya, itulah yang terjadi di<br />
lingkungan NU sebenarnya.<br />
<br />
Bahwa anda memiliki keyakinan seperti itu dan anda bertekad menjalankannya, itu hak<br />
anda. Memang kita memang mempunyai kewajiban moral untuk melakukan dialog, memberi tahu atau dakwah. Tetapi melakukan dakwah mengajak orang mendekatkan dengan keyakinan kita harus dengan bil hikmah atau bijaksana. Tidak ada kata paksaan dalam dakwah itu. Apabila kita sudah berdakwah atau kita sedikit bermujadalah (perdebatan). Kok masih tidak mau menerima apa keyakinan kita, ya sudah, kewajiban kita sudah gugur. Tidak ada keimanan yang bisa dipaksakan. Mungkin orang bisa dipaksa tubuhnya, tapi hatinya tidak bisa dipaksa.<br />
<br />
Dakwah yang paling efektif itu dakwah melalui perilaku, bukan dengan kata-kata, apalagi dengan kekerasan. Kalau orang Islam memperlakukan orang lain dengan kekerasan dan kekejaman, itu sebetulnya dia sedang melecehkan secara telak agamanya sendiri. Karena orang akan bertanya, loh agamanya mulia, tapi kenapa perilaku dan akhlaknya buruk dan kejam? Jadi orang Islam yang suka dan sering memekikan suara keras dan jihad, sesungguhnya dia bukan membela Islam, tapi sedang meruntuhkan kewibawaan dan nama baik Islam.<br />
<br />
<i><b>Kawasan Cikeusik, Pandeglang, Banten walau dikenal masyarakatnya keras tapi belum pernah terjadi bentrokan antar keyakinan agama. Apakah ini ada rekayasa untuk memicu kekerasan itu sendiri?</b></i><br />
<br />
Memang belakangan ini, sekitar sepuluh tahun belakangan terakhir ini pengaruh dari<br />
kelompok-kelompok radikal yang dibiayai dengan uang yang banyak dari Timur Tengah<br />
menjalar ke mana-mana. Meskipun kita ketahui dalam dunia Islam, perbedaan mazhab dan perbedaan tafsir itu sudah ada sejak zaman dahulu kala. Sejak zaman para sahabat itu sudah ada orang menafsiri sebuah ayat yang sama dengan tafsir yang berbeda. Jadi<br />
sesungguhnya itu sudah alami dan memang tafsir itu bisa berbeda-beda.<br />
<br />
Tapi tafsir yang berbeda dan diikuti dengan pemaksaan, penistaan sampai pembunuhan<br />
baru belakangan ini lebih marak. Jadi dahulu pernah ada pada zaman klasik itu. Misalnya konflik antara lain dengan kaum Khawarij dan Syiah sampai pertumpahan darah dan lainnya. Kemudian orang berpikir bila lama-lama seperti ini bisa habis, maka wisdom atau kearifan yang muncul, bahwa tidak ada di dunia manapun yang memiliki satu tafsir, tapi banyak dan berbeda-beda.<br />
<br />
Untuk mensikapi adanya tafsir-tafsir yang berbeda ini, ya sudah kita sama-sama<br />
menghormatinya. Bahwa kami juga minta dihormati untuk mengikuti tafsir kami, sebagaimana anda juga kami menghormati untuk mengikuti tafsir anda. Itulah yang<br />
paling fair (adil), toh kita sama-sama tidak tahu siapa yang sesungguhnya secara<br />
hakiki di jalan yang benar. Kita hanya berdoa saja kepada Allah SWT untuk dibimbing<br />
di jalan yang benar. Kita tidak boleh mengklaim bahwa saya sudah sepenuhnya berada<br />
di jalan yang benar, itu tidak boleh karena itu namanya takabur.<br />
<br />
Kita salat setiap hari lima waktu ada 17 rakaat, kita setiap rakaat selalu baca Al Fatihah dengan doa ihdinash shiroothol mustaqiim, tunjukilah kami ke jalan yang benar. Itu artinya apa? Orang Islam setiap menjalankan ibadahnya sekalipun tidak boleh mengklaim bahwa saya sudah ada di jalan yang benar. Justru kita harus terus memohon kepada Allah untuk dibimbingnya. Justru kita harus rendah hati dan jauh untuk mengklaim saya sudah ada di jalan yang benar, apalagi sambil menuding orang lain kau sesat dengan diikuti tindakan kekerasan. Ini nauzubillah minzaliq, itu jauh dari kebenaran.<br />
<br />
Apakah bisa dikatakan semakin banyaknya tindak kekerasan mengatasnamakan agama karena pengaruh radikalisme Timur Tengah?<br />
<br />
Memang tindakan manusia tidak pernah bisa disederhanakan pada satu faktor saja,<br />
selalu ada multi faktor. Taruhlah faktor faham radikalisme itu memiliki peranan,<br />
meskipun tidak seratus persen. Tapi juga ada faktor-faktor lainnya, misalnya<br />
faktor adanya provokator dan yang tidak kalah penting faktor kelambanan aparat<br />
pemerintah dalam bertindak preventif. Ini sangat penting sekali.<br />
<br />
Oleh karena itu, ini harus menjadi catatan yang sangat kuat bagi kita bahwa semua<br />
faktor-faktor yang bersifat pemahaman tidak bisa berdiri sendiri. Kalau ada orang<br />
yang berbeda faham, kemudian tumbuh menjadi saling curiga sampai saling membenci.<br />
Tapi kalau aparat keamanan pemerintah bertindak tegas, tentunya tidak akan meledak<br />
menjadi kenyataan. Itu yang kita sesalkan, kenapa aparat keamanan tidak bertindak<br />
tepat waktu.<br />
<br />
Sebenarnya beliau-beliau itu sudah tahu ada riak-riak seperti di Banten atau Temanggung, itu sudah diketahui dua hari sebelumnya gelagat-gelagat itu. Persoalannya kenapa tidak dilakukan pencegahan? Sebenarnya itu hak aparat keamanan untuk mencegahnya, apalagi sudah ada tanda-tanda datangnya rombongan dari Solo, Semarang, Pekalongan ke Temanggung untuk melakukan tindakan kekerasan atas protes putusan pengadilan. Kenapa ini tidak dicegat di tengah jalan? Sebelum sampai ke tempat kejadian. Membiarkan mereka sampai ke tempat kejadian dan berkumpul ribuan orang itu pasti<br />
akan sulit sekali. Tapi kan bisa dicegah sebelumnya, kan jarak Pekalongan-Temanggung, Solo-Temanggung tidak dekat. Sepanjang puluhan dan ratusan kilometer kan bisa dilakukan pencegahan. Ini yang kami sesalkan kenapa aparat tidak bertindak semestinya sesuai tanggung jawabnya melindungi masyarakat agar tidak bertumpah darah.<br />
<br />
<i><b>Kelambanan atau kelalaian aparat keamanan dan pemerintah ini bisa diartikan juga sebagai upaya memperkeruh konflik antar kelompok masyarakat beragama ini?</b></i><br />
<br />
Kelambanan itu bisa dituduh sebagai by omission atau pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi karena pembiaran dan tidak mengambil tanggung jawab. Sekali lagi kami katakan, aparat keamanan harus ambil tanggung jawab melindungi masyarakat, apalagi yang menyangkut perbedaan keyakinan ini. NU sendiri akan mensupport aparat keamanan kalau soal ini.<br />
<br />
<i><b>Jadi bagaimana seharusnya menghadapi jemaat Ahmadiyah ini?</b></i><br />
<br />
Kewajiban kita kepada orang yang berbeda keyakinan, kalau kita merasa terpanggil, ya<br />
dakwah atau mengajak dengan bijak. Kalau memang diperlukan semacam diskusi, dialog<br />
atau berdebat, adu argumentasi dengan cara santun daripada orang yang kita hadapi.<br />
Kalau sudah cara-cara itu kita lakukan dan mereka tidak mau berubah, ya sudah, kita<br />
sudah selesai kewajibannya.<br />
<br />
Tidak ada sedikitpun ruang bagi kita untuk memaksa mereka agar meyakini apa yang<br />
kita yakini. Kalau kita memaksakan begitu, lagi-lagi kita telah mengklaim saya sudah<br />
berada di jalan yang sepenuhnya benar dan anda di jalan kesesatan. Kita harus terus<br />
memohon petunjuk kepada Allah SWT. Artinya kita harus lebih redah hati dan jauhkan<br />
mengklaim diri kita sudah berada di jalan yang benar. Kita berdoa semoga kita bisa<br />
dibimbing ke jalan yang benar, bukan kita yakin betul kita sudah berada di jalan yang benar.<br />
<br />
<i><b>Betulkah ada dalil yang membenarkan untuk memerangi kelompok semacam Jemaat Ahmadiyah atau aliran sesat lainnya?</b></i><br />
<br />
Tidak ada, tidak ada dalil yang mengatakan orang bisa dibunuh karena perbedaan<br />
keyakinan. Memang dalam Alquran ada izin untuk memerangi orang lain dengan alasan<br />
agama, kalau memang kita diperangi. Kalau kita tidak pernah diperangi mereka, ya<br />
kita tidak boleh memerangi mereka.<br />
<br />
Justru kalau kita hadapi dengan kelembutan, tentu hasilnya akan lebih baik. Ini sama<br />
ketika Rasulullah SAW akan dibunuh, tapi pedang musuhnya terjatuh. Nabi membiarkannya dan mengampuninya. Itu begitu kuatnya akhlak dan kelembutan hati yang bisa mengubah orang. Cara efektif mengubah keyakinan itu dengan akhlak yang baik, kesalehan amal, bukan dengan pedang.<br />
<br />
Begitu juga di NU, kita akan menghadapi kelompok-kelompok ini dengan cara-cara<br />
santun dan dakwah yang bijak. Kalau ada yang melawan dengan kekerasan, kami serahkan kepada negara yang memiliki hak dan tanggung jawab. Negara punya hak monopoli untuk menindak pelaku kekerasan demi melindungi masyarakat lainnya. Tidak boleh masyarakat menggunakan alat kekerasan.<br />
<br />
<i><b>Bagaimana solusinya agar tidak terjadi pemaksaan dan penyerangan kepada kelompok agama yang beda keyakinan?</b></i><br />
<br />
Jangan kita pernah memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Biarkan itu<br />
diserahkan kepada Allah yang akan memberikan hidayah. Memang dalam beberapa kasus<br />
belakangan ini, banyak yang menunjukan keimanan dengan cara penuh kesombongan.<br />
Padahal kesombongan ini lebih buruk dari kesesatan atau kejahatan itu sendiri serta<br />
lebih buruk dari dosa besar lainnya. Kesombongan atas keimanan kita itu lebih<br />
berbahaya dari yang lainnya. (zal/iy)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-76373887698402012092011-02-11T07:40:00.000-08:002011-02-11T07:40:09.743-08:00Bentrok PTPN II-Warga Marelan, 8 Rumah Dibakar<b>Kalau Bisa, Kami Tidur di Kantor Polisi Saja…</b><br />
<br />
MARELAN- Bentrok antarpetani penggarap dengan karyawan PTPN II kembali pecah di lahan Marelan Pasar 11, Kelurahan Tanah Enam Ratus, Medan Marelan, pukul 10.00 WIB, Kamis (10/2). Tanaman milik warga rusak dan sedikitnya 8 unit rumah terbakar akibat peristiwa itu.<br />
<br />
Dari pantauan wartawan koran ini di lapangan, sejumlah pria mengatasnamakan utusan PTPN II terlihat membawa senjata tajam dan melakukan perusakan terhadap tanaman dan rumah milik warga.<br />
Petani penggarap yang geram melihat perusakan tersebut hanya bisa memaki-maki pelaku, sembari menyelamatkan dan mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah mereka. Barang-barang itu lalu ditaruh di badan jalan.<br />
Bentrok bermula saat puluhan orang yang mengatasnamakan karyawan PTPN II melakukan pembersihan lahan Marelan Pasar 11 Kelurahan Tanah Enam Ratus<br />
<br />
Kecamatan Medan Marelan dengan dikawal oleh petugas keamanan PTPN II dan juga pihak kepolisian Polsek Labuhan Deli.<br />
<br />
Puluhan pria yang mengaku pekerja kebun dan Satpam di PTPN II membawa senjata tajam dan juga kayu dari arah lahan milik PTPN II yang berbatasan dengan kecamatan Hamparan Perak.<br />
Mereka langsung merusak tanaman seperti jagung, ubi, pepaya dan juga pisang milik warga. Bahkan, mereka merusak rumah warga dan membakarnya.<br />
<br />
Suasana saat eksekusi lahan tersebut sangat mencekam. Karyawan yang mengatasnamakan dari PTPN II semuanya memegang senjata tajam. Sedangkan warga, hanya bisa geram kepada karyawan tersebut.<br />
<br />
Suasana semakin mencekam, ketika rumah-rumah mulai dibakar. Warga tidak terima dengan pembakaran yang dilakukan karyawan tersebut dan terjadi tarik-menarik antara karyawan dengan warga.<br />
”Kami hanya bisa memaki para karyawan tersebut,” ujar Suryani (38), salah seorang warga yang rumahnya terbakar. ”Tanah itu saya beli dan surat tanahnya diurus suami saya kepada kepala lingkungan. Bahkan kartu keluarga kami pun sudah ada,” ujarnya.<br />
<br />
Suryani tidak tahu kemana ia dan keluarganya akan tidur malam harinya. ”Kalau bisa kami tidur di kantor polisi saja,” ujarnya saat buat pengaduan di kantor polisi.<br />
<br />
Warga lainnya, Girin (58), mengatakan rumah yang dibakar mencapai 8 unit. Beberapa warga bahkan tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. ”Mereka melakukan eksekusi membabi buta. Sebelumnya tidak ada pemberitahuan untuk melakukan pembongkaran rumah,” ujarnya.<br />
<br />
Girin menuding, tindakan orang-orang yang mengatasnamakan PTPN II tidak berprikemanusian. ”Dasar tidak punya prikemanusian,” kesalnya.<br />
<br />
Para warga yang geram, melakukan perlawanan. Bentrokan pun tidak terelakkan hingga petugas dari Polsek Labuhan Deli melerai pertikaian.<br />
<br />
Warga berdalih, mereka berani tinggal dan menggarap di areal tersebut karena masa Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 di lahan tersebut sudah habis. ”HGU tersebut sudah habis masa pakainya dan pemerintah menyerahkannya kepada negara makanya kami berani tinggal di sini,” tandas Girin.<br />
Girin juga kecewa dengan kepolisian yang diam saja saat Karyawan PTPN II melakukan perusakan terhadap rumah warga. ”Mengapa mereka hanya diam saja ketika pihak PTPN II melakukan pengerusakan dan pembakaran rumah kami,” ujarnya.<br />
—<br />
Selanjutnya, warga yang tidak senang berbondong-bondong mendatangi Polsek Labuhan Deli membuat pengaduan ke Mapolsek Labuhan Deli. Warga yang dipimpin Kabag Umum LIRA Sumut Zulkifli, kemudian mengadakan dialog dengan Kapolsek Labuhan Deli AKP Sugeng Riyadi.<br />
<br />
Zulkifli mengatakan, pertemuan mereka dengan Kapolsek menghasilkan solusi bahwa pihak kepolisian akan membantu proses hukum dan warga diminta membawa bukti-bukti kepemilikan tanah. ”Masalah perusakan rumah warga sudah kami bicarakan kepada Kapolsek dan pihak kepolisian menerima pengaduan kami,” ujarnya.<br />
AKP Sugeng Riyadi menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh pihak PTPN II yang sudah melakukan perusakan terhadap rumah warga. ”Kami masih melakukan penyelidikan terhdap permasalahan ini,” ujarnya.<br />
Sugeng menambahkan, kalau tanah tersebut memang milik warga, pasti polisi akan menindaklanjuti permasalahan tersebut. ”Kami akan pelajari latarbelakang permasalahan dan kami sudah menerima pengaduan warga yang mendatangi Polsek,” tandasnya.<br />
—<br />
Sementara itu, pihak PTPN II dari Kantor Perkebunan Helvetia di Desa Helvetia yang membawahi kebun di Marelan, tidak bisa dimintai keterangan. ”Di sini tidak ada yang bisa dimintai keterangan. Kalau mau minta keterangan datang saja langsung ke Tanjung Morawa (kantor direksi PTPN II) untuk bertemu dengan humasnya,” ujar seorang karyawan di kantor itu.<br />
<br />
Humas PTPN II yang dihubungi tadi malam menegaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pembersihan lahan milik PTPN II dari petani penggarap. ”Lahan itu masih berstatus HBU PTPN II dengan nomor 111,” katanya singkat.(mag-11/btr)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-80272856490245375752011-02-11T07:35:00.001-08:002011-02-11T07:35:37.108-08:00Siang Dipaksa Ngemis, Malam Disodomi<b>Penculik Anak Dihajar Warga Polonia</b><br />
<br />
MEDAN- Anto alias Herher (30), sangat keterlaluan. Pria bermata juling ini menculik Muhamad Rizki (6) saat asyik bermain dengan teman-temannya tiga pekan lalu, lalu dieksploitasi. Siang disuruh mengemis, malam disodomi. Ketika ditangkap pihak keluarga korban, Anto malah mengaku sebagai ayah Rizki. Di depan Cut Khatijah, ibu Rizki, dan warga sekampung, pria itu berkeras bahwa Rizki adalah buah hatinya.<br />
<br />
Untungnya, secepat kilat Rizki melepaskan diri dari cengkeraman Anto dan berlari ke pelukan Cut. Warga yang sudah marah, tanpa dikomando langsung menghajar Anto hingga babak belur<br />
<br />
Kejadian itu terjadi di Karang Sari, Medan Polonia, Kamis (10/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Pria yang baru sebulan menetap di Jalan Melati, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, itu sampai susah berdiri setelah dimassa. Anto kemudian diarak warga ke rumah Kepling IV untuk diamankan kemudian diserahkan ke Polresta Medan.<br />
—<br />
Keterangan yang dihimpun di lokasi menyebutkan, Muhamad Rizki adalah anak sulung dari dua bersaudara pasangan Zulkaernaen dan Cut Khatijah. Siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Harapan 1 Binjai ini menghilang dari rumahnya sejak Rabu, 26 Januari 2010.<br />
<br />
Pasangan Zulkaernaen dan Cut Khatijah sudah melaporkan kehilangan anak sulung dari dua bersaudara itu ke Polres Binjai dengan nomor laporan STPL /28/1/2011/SPK “B” Polres Binjai. Setelah kehilangan putranya, Zul dan Cut terus mencari dengan menyebarkan foto ke seluruh kerabatnya di Medan.<br />
<br />
Siang kemarin, Munardi (38), warga Jalan Teratai Ujung, Karang Sari, yang berkerja sebagai tukang becak mengetahui kalau bocah yang dibawa pelaku adalah anak tetangga adiknya di Binjai yang hilang.<br />
<br />
Merasa penasaran, Munardi menghubungi kedua orangtua Rizki untuk memastikan kalau anak yang dibawa oleh Anto si pemilik mata juling di sebelah kanan adalah anak mereka.<br />
<br />
“Malam, sewaktu saya pulang naik becak. Saya lihat bocah yang dituntunnya itu seperti anak tetangga adek saya yang hilang di Binjai. Setelah saya ikuti sampai ke mana dibawanya, saya hubungi kedua orangtuanya,” ujar Munardi yang mengantar pelaku ke rumah Kepling lingkungan IV, Riadi Selamet usai dihajar massa.<br />
<br />
Setelah mengetahui lokasi tempat tinggal Anto, Munardi, Agus dan Jhons Sinaga (23) yang juga Om korban mendatangi lokasi untuk membawa Rizki pulang. Namun, Anto tetap bersihkeras kalau Rizki merupakan anaknya. Ketegangan mulutpun terjadi hingga mengundang perhatian Warga. Spontan warga langsung ramai.<br />
<br />
“Pelaku malah mengatakan kalau kami ini mau menculik keponakan saya. Warga langsung menyuruh kami pergi dan kalau tidak kami mau dimasa. Karena kami tetap bertahan kalau Rizki anak abang saya, warga menyuruh pelaku untuk pergi,” ucap Jhons yang ikut memukulnya.<br />
<br />
Sewaktu Anto ingin meninggalkan Munardi dan Jhons, Agus langsung menahan Anto dengan menangkap kerah bajunya. Disaksikan warga, Anto diminta membuktikan kalau Rizki memang anaknya.<br />
<br />
“Karena saya mempunyai bukti dengan foto dan surat laporan hilangnya Rizki dan kehadirannya mamaknya di lokasi, baru warga percaya kalau anak tersebut sudah diculik. Spontan saja Rizki lari ke pelukan mamaknya. Sedangkan pelaku tidak memiliki bukti apapun,” cetus Jhons lagi.<br />
<br />
Warga yang geram, tanpa dikomando langsung menghajar Anto hingga babak belur. Puas melampiaskan marahnya, warga membawa Anto, Rizki dan orangtuanya ke rumah Kepling IV untuk diamankan kemudian diserahkan ke Polresta Medan. “Pelaku diamankan ke rumah saya yang kemudian diserahkan ke Polresta Medan,” kata Riyadi Selamet, Kepling IV yang ditemui di lokasi.<br />
<br />
Disuruh Minta-minta<br />
<br />
Dari keterangan Anto yang sudah pernah melakukan penculikan terhadap anak-anak di Kampung Lalang kemudian dipulangkan, selama tinggal bersamanya, Rizki diajaknya ke toko-toko di pusat kota untuk meminta-minta dengan menuntun Anto yang matanya selalu tertutup (pura-pura buta).<br />
“Saya hannya mengajaknya mengemis alias meminta-minta,” bebernya dengan terputus-putus karena mulutnya pecah-pecah akibat dihajar masa.<br />
Saat ditanya untuk perkembangan selanjutnya, Anto tidak mau berkomentar hannya mengganguk saja. “Saya nggak dikasih ngomong sama bapak itu,” ungkapnya lagi.<br />
<br />
Sementara itu, dari pengakuan Rizki yang sangat rindu dengan adiknya Ilham yang masih berumur 1,5, dia setiap diajak meminta-minta dari pagi hingga pukul 15.00 WIB.<br />
<br />
“Kami berdua pigi dari pagi sampai siang jam 3 sore, kalau dikasih makan Cuma 2 kali, makan nasi goring om,” ceritanya saat duduk dengan kaki terlipat.<br />
<br />
Rizki lanjut bercerita, setiap dia meminta-minta dari pengunjung toko, seluruh hasilnya diserahkan kepada Anto. “Kalau dikasih orang kadang Rp1000-Rp2 ribu, kalau dikumpulkan hasilnya Rp30 ribu-an. Itu semua uangnya untuk dia om,” katanya lagi.<br />
<br />
Saat dia ingat kedua orangtuanya dan mengajak pulang, Rizki selalu mendapat pukulan dari Anto. “Kalau minta pulang dia langsung marah dan mukul pakai kabel dan pedang-pedangan. Karena dibilangnya aku ini sudah menjadi anaknya (nggak usah pulang, kau sudah jadi anakku),” ucapnya sambil menunjukkan luka bekas pukulan di kakinya.<br />
<br />
Disodomi Tiap Malam<br />
<br />
Rizki menambahkan, dia diculik saat sedang bermain guli bersama teman-temannya. Kemudian, Anto mendatangingya dan langsung mengajaknya menaikinya angkot.<br />
<br />
“Waktu itu, aku menang main guli, lalu diajaknya dengan ditarik tangan aku ke arah rel kereta api kemudian kami naik angkot. Dibilangnya mau dikasih uang,” ucapnya mengingat bahwa dia masih menyimpan 2 buah guli dari hasil kemenangannya.<br />
<br />
Sewaktu sedang bercerita banyak, seluruh polisi dan orang tua beserta saudaranya sangat terkejut saat Rizki mengatakan kalau kemaluannya selalu dipegang Anto. Kemudian lubang dubur Rizki setiap malam dimasukkan burung Anto.<br />
<br />
“Burung aku sering dipicit-picitnya. Kemudian setiap malam lubang pantat dimasukkan burung dia. Kalau abang (panggilannya) nggak mau, dia marah-marah terus mukul,” katanya sambil menambahkan kalau lubang duburnya selalu sakit.<br />
<br />
Menurut pengakuan orangtuanya, Rizki bukan anak yang cengeng.<br />
“Rizki bukan anak cengeng, tapi sungguh kelewat yang dilakukan penculik itu terhadap anak saya, sudah disuruh meminta-minta, tiap malam disodominya. Sungguh kejam dia,” ujar Cut.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-47789943108646523592011-02-11T07:32:00.000-08:002011-02-11T07:32:30.869-08:00Indonesia Masuk 6 Raksasa Ekonomi 2050<b>Pertumbuhan ekonomi riil Indonesia akan dipatok sebesar 7-8 persen per tahun.</b><br />
<br />
VIVAnews - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), kementerian terkait, pihak swasta, dan pemerintah daerah telah memulai penyusunan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi 2011-2025.<br />
<br />
Program tersebut guna mendukung Indonesia menjadi kekuatan 10 besar dunia pada 2025 dan selanjutnya enam besar dunia pada 2050, dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkeadilan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi riil dipatok sebesar 7-8 persen per tahun secara berkelanjutan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/03/01/85938_pertumbuhan_ekonomi_indonesia_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/03/01/85938_pertumbuhan_ekonomi_indonesia_300_225.jpg" width="300" /></a></div><br />
Master Plan ini diharapkan dapat diselesaikan pada akhir Maret 2011, dan hasilnya akan diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan proyek-proyek tertentu pada awal April 2011.<br />
<br />
"April akan di-launch Presiden mengenai detail proyeknya, sehingga investor dapat melihat dan tertarik," kata Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Maruhum Batubara, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2011.<br />
<br />
Penyusunan master plan tersebut akan melibatkan 400 pihak yang terdiri atas menteri/pimpinan non kementerian/lembaga dan pejabat eselon I, gubernur, ketua dan anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN). Selain itu, terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan asosiasi dan dunia usaha, para pakar, dan akademisi.<br />
<br />
Maruhum mengatakan, master plan ini tidak dimaksudkan untuk mengganti dokumen perencanaan pembangunan yang sudah ada. Namun, penyusunan rencana induk percepatan pembangunan ekonomi itu sebagai pelengkap untuk menjawab tantangan dan dinamika pembangunan Indonesia.<br />
<br />
Tantangan tersebut, menurut dia, antara lain dengan adanya kompetisi regional dan global yang semakin menguat, mengoptimasi pengembangan potensi daerah, sinergi antara pengembangan ekonomi kewilayahan dan pengembangan ekonomi sektoral serta daya dukung infrastruktur.<br />
<br />
Hasil penyusunan master plan akan diintegrasikan ke dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).<br />
<br />
Dia menjelaskan, pengembangan master plan ini dilakukan dengan pendekatan terobosan bukan business as usual melalui beberapa faktor. Pertama, pihak swasta akan diberikan peran penting dalam pengembangan master plan ini, dibantu pemerintah yang akan bertindak sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator.<br />
<br />
Kedua, penguatan koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah. Dalam praktiknya, dunia usaha akan menjadi aktor utama dalam kegiatan investasi, produksi, dan distribusi.<br />
<br />
"Terkait pembangunan ini, porsi pendanaan investor jauh lebih besar dibanding dari pemerintah. Karena APBN hanya mampu mendanai sekitar 10-20 persen," kata dia.<br />
<br />
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, dalam master plan tersebut terdapat delapan program dan 18 aktivitas utama.<br />
<br />
Delapan program utama tersebut meliputi sektor industri manufaktur, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan strategi nasional. Melalui penyusunan master plan ini diharapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang bukan hanya sebagai tataran konsep umum dan normatif tetapi spesifik, konkret, workable, dan implementable.<br />
<br />
"Salah satu dari aktivitas utama adalah pembangunan Kawasan Strategi Nasional Jembatan Selat Sunda," kata Armida.<br />
<br />
Sementara itu, 18 aktivitas utama antara lain industri besi baja, makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit, karet, kakao, perikanan, pariwisata, telematika, batu bara, minyak dan gas. Selain itu, pengembangan metropolitan Jabodetabek dan pembangunan kawasan Selat Sunda.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-1716909302706018132011-02-11T07:29:00.000-08:002011-02-11T07:29:27.340-08:00Garuda Datangkan 11 Pesawat Baru<b>Garuda bekerja sama dengan RBS untuk mendatangkan 4 pesawat.</b><br />
<br />
VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk akan mendatangkan 11 pesawat baru dari Airbus dan Boeing tahun ini. Salah satunya dipenuhi dari kerja sama dengan RBS Aviation Capital dengan pengadaan empat pesawat Boeing 737-800 NG.<br />
<br />
Dalam rilis Garuda disebutkan, dua pesawat telah terlebih dahulu diterima Garuda pada Juli 2010 dan Januari 2011. Sementara itu, dua pesawat lainnya akan diserahkan pada Mei dan Juli 2013 sebagai pengembangan dan peremajaan (fleet revitalization) armada Garuda.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/06/30/73033_seorang_pramugari_melihat_kursi_boeing_737_800_ng_milik_garuda_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/06/30/73033_seorang_pramugari_melihat_kursi_boeing_737_800_ng_milik_garuda_300_225.jpg" width="300" /></a></div>Empat pesawat tersebut dilengkapi dengan “audio & video on demand (AVOD)” dan state–of–the–art entertainment pada setiap kursinya. Salah satu dari dua pesawat yang telah diterima Garuda tersebut didesain dengan livery Garuda lama era tahun 1960-an.<br />
<br />
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, mengatakan pada 2015 Garuda akan mengoperasikan 153 pesawat terdiri atas B737-800NG, A330-300/200 dan B777-300ER dengan rata–rata umur pesawat hanya 4,4 tahun.<br />
<br />
Chief Executive Officer (CEO) RBS Aviation Capital, Peter Barrett, mengatakan kerja sama itu pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Pesawat baru itu langsung didatangkan dari pabriknya kepada Garuda. (art)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-32918887877939157142011-02-11T07:27:00.000-08:002011-02-11T07:27:26.627-08:00Sudah Ada, Perangkat Pembubar Ormas Anarki<b>"Tinggal realisasi pemerintah bagaimana menghadapi ormas yang awur-awuran."</b><br />
<br />
VIVAnews - Perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan yang meresahkan masyarakat sebenarnya sudah diatur undang-undang. 'Perangkat' pembubaran sudah lama tersedia, tinggal menunggu aksi pemerintah.<br />
<br />
"Jadi pernyataan Presiden kemarin itu perangkat hukumnya sudah disediakan. Tinggal realisasi pemerintah bagaimana menghadapi ormas yang awur-awuran," kata Wakil Ketua Komisi II DPR bidang Pemerintahan, Ganjar Pranowo, kepada VIVAnews.com, kemarin. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/22/80362_ganjar_pranowo__pdip__300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/22/80362_ganjar_pranowo__pdip__300_225.jpg" width="300" /></a></div>Perangkat pembubaran yang dimaksud Ganjar yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Dalam undang-undang itu, sudah diatur jelas mekanisme pembekuan sampai pembubaran ormas.<br />
<br />
Dan undang-undang itu masih sangat relevan untuk mengatasi ormas-ormas perusuh. "Bisa menggunakan pasal 14 sampai 16," kata politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.<br />
<br />
Menurut Ganjar, bila ada organisasi melanggar ketertiban umum maka akan diberikan peringatan. Bila peringatan itu tidak diindahkan, maka ormas itu bisa langsung dibubarkan. "Bila diperingatkan masih juga nekat dan tidak mematuhi maka dia bisa dibubarkan," ujar Ganjar.<br />
<br />
Kendati demikian, Ganjar mengakui undang-undang yang menjadi acuan pembubaran itu merupakan produk orde baru. Maka itu, sudah saatnya revisi dilakukan. Dan DPR sudah sudah memasukkan revisi undang-undang itu dalam Program Legislasi Nasional sejak tahun lalu, 2010. "Tapi, pembahasannya memang tidak cepat. Karena ada trauma represi terhadap ormas pada masa orde baru," tegas Ganjar.<br />
<br />
Meski begitu, kata Ganjar, undang-undang itu masih sangat bisa digunakan untuk menjadi acuan pembubaran ormas. "Karena sampai sekarang undang-undang ini tetap berlaku dan belum dicabut."Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7582552329525632166.post-60441686490442314522011-02-11T07:20:00.000-08:002011-02-11T07:20:42.631-08:00PDIP Pemerintah, Ormas Itu Sudah DibubarkanVIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggelar jumpa pers resmi membahas aksi kekerasan berbau agama yang terjadi dalam sepekan ini. PDIP meminta, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal pembubaran organisasi massa yang suka berbuat kekerasan dilakukan.<br />
<br />
"PDI Perjuangan meminta agar segenap ormas anarki baik yang terdaftar atau tidak terdaftar segera dibubarkan dan dinyatakan sebagai ormas terlarang di republik Indonesia," kata Hamka Haq, Ketua Bidang Agama dan Kebudayaan Dewan Pimpinan Pusat PDIP, dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Jumat 11 Februari 2011.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/07/104638_rumah-suparman-anggota-jemaah-ahmadiyah-yang-dirusak-warga_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/07/104638_rumah-suparman-anggota-jemaah-ahmadiyah-yang-dirusak-warga_300_225.jpg" width="300" /></a></div><br />
Hamka menyatakan, kasus-kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini adalah bukti adanya pembiaran, kelengahan pemerintah pada pelaku kekerasan. Pemerintah gagal melaksanakan amanat konstitusi untuk menjaga kebebasan warga negara memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya, berdasarkan Undang-undang Dasar pasal 28 E dan Pasal 29.<br />
<br />
"Sikap seperti ini merupakan dampak dari tidak adanya ketegasan pemerintah terhadap penertiban dan pemberian hukuman terhadap pelaku kekerasan sehingga supremasi hukum terkalahkan oleh kekuatan kelompok tertentu," kata Hamka.<br />
<br />
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Achmad Basarah menambahkan, data ormas yang harus dibubarkan sebenarnya sudah di tangan intelijen dan Pemerintah. Saatnya Pemerintah bersikap tegas menjalankan ketentuan UU Ormas.<br />
<br />
"Makanya jangan kura-kura dalam perahu memperlihatkan sikap tegas ini," kata Basarah. "Kalau PDIP punya kewenangan melakukan itu, kami akan melakukan hari ini," katanya.<br />
<br />
"Tapi sebagai kekuatan yang berada di luar pemerintahan, kami minta Pemerintah menjalankan perintah undang-undang, membubarkan ormas-ormas yang sudah ada dalam catatan intelijen berkali-kali melakukan kekerasan," kata Basarah.Unknownnoreply@blogger.com0