Kapolda Sebut di Medan tak Ada Genk Motor

~ Rabu, 09 Februari 2011
Kapolda Sebut di Medan tak Ada Genk Motor, Oegroseno : Dipicu Persoalan Cewek
Rabu, 9 Februari 2011
MEDAN-PM-AKSI brutal anggota genk motor yang melukai tujuh pemuda dan merusak dua mobil menggunakan klewang dan balok dipicu persoalan wanita. Hal itu diungkapkan Kapolda Sumut, Irjen Pol Oegroseno, Selasa (8/2) siang kepada wartawan di Mapolsekta Medan Baru.

“Pertikaian yang berujung dengan pengerusakan dan penganiayaan berawal dari teman wanita salah satu anggota club diganggu dan tidak senang, lalu memberitahukan kepada temannya dan terjadi perusakan dan penganiayaan itu,” tukas Oegroseno.

Oegroseno menolak jika para pelaku perusakan dan pembacokan disebut anggota genk motor. Sebab menurutnya keberadaan genk motor tidak ada di Sumut. Genk motor hanya ada di Bandung. Karenanya ia meminta agar kejadian tersebut tidak dibesar-besarkan.

“Jangan terlalu dibesar-besarkan, karena ini hanya club motor. Di Sumut sendiri belum ada genk motor tetapi club motor yang ada. Genk motor hanya ada di Bandung saja,” ucapnya.

Malah Oegroseno memandang kasus penyerangan oleh sekelompok pengendara sepeda motor itu hanyalah hal biasa. “Ini hanya kenakalan remaja saja,” ujarnya.

Diucapkan Oegroseno, 10 orang yang diamankan petugas 8 di antaranya dijadikan tersangka, sedangkan 2 lagi dibebaskan karena tidak cukup bukti. “Dari 10 orang hanya 8 yang menjadi tersangka sedangkan 2 lagi tidak mencukupi bukti-bukti. Masih kemungkinan bertambah 6 orang tersangka lagi. Kini kita sedang mengejarnya saat ini,” ucapnya.

Diungkapkannya, ini merupakan tugas dari Binmas Polda dan jajarannya untuk melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah karena kebanyakan pelajar. “Sejauh ini mereka tidak ada merampok, namun hanya karena masalah teman wanitanya yang diganggu saja sehingga tersinggung dan terjadi peristiwa ini,” lanjutnya.

Diterangkan Oegroseno, dari ke 8 orang tersebut 3 mahasiswa dan 5 pelajar SMU. “3 Mahasiswa dan 5 pelajar SMU. Mereka dikenakan Pasal 170 KUHP dan Pasal 351 KUHP,” terangnya.

Oegroseno menuturkan, dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan semua club motor dan memberikan pengarahan kepada mereka. “Malam minggu ini saya akan mengumpulkan mereka dan memberikan pengarahan kepada mereka,” tuturnya.

Hadapkan Genk Motor pada Hukum

Keberadaan genk motor di Medan, semakin hari semakin meresahkan. Kasus terbarunya penyerangan tujuh pemuda pengendara mobil di Jl. KH Wahid Hasyim-Jl. Abdulah Lubis yang tak jauh dari Mako Brimobdasu, Minggu (6/2) pukul 01.00 wib.

Pada edisi kemarin (8/2), POSMETRO menerbitkan tulisan terkait 25 nama genk motor yang perlu di waspadai. Dua diantaranya, Bushido dan 234SC. Namun kedua community tersebut keberatan disebut sebagai bagian dari genk motor. Pasalnya mereka sendiri mengutuk aksi brutal genk motor tersebut.

“234 SC bukan lah bagian dari genk motor. Tetapi kita lebih berorientasi pada kegiatan positif. Orientasi kegiatan kita ada otomotif, balapan, bakti sosial, donor darah,” ujar Muhammad Habibi, Kasi Humas 234 SC mengklarifikasi keterlibatan mereka dalam genk motor seperti yang dimuat POSMETRO pada edisi, kemarin (8/2).

Habibi yang juga mewakili Bushido, menerangkan bahwasanya 234 SC sendiri lebih banyak berkecimpung dalam kegiatan sosial dan perduli dengan lingkungan. “SC sendiri merupakan singkatan dari Solidarity Community. Di komunitas 234 SC juga berkumpul sepuluh komunitas-komunitas dengan dua ratus lebih anggota,” terang Habib yang ditemani tiga rekannya di dapur Redaksi POSMETRO, Selasa (8/2).

Karena itu 234 SC, lanjutnya, sangat bertolak belakang dengan genk motor yang doyan ribut. Mereka juga berharap agar aparat kepolisian segera menindak genk motor yang meresahkan warga Medan. “Menyikapi aksi genk motor yang terjadi, kita berharap pada aparat kepolisian untuk menegakkan hukum,” harap Habibi diamini tiga rekannya.

0 komentar:

Posting Komentar

RELATED NEWS