Klub Motor di Medan Bikin Onar

~ Selasa, 08 Februari 2011
Kapolda: Klub Motor di Medan Bikin Onar
MEDAN, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Irjen Oegroseno mengatakan, sekelompok klub motor yang melakukan kerusuhan di kawasan Petronas Jalan Patimura, Medan, tidak hanya membawa senjata tajam berupa samurai, tetapi juga merusak dua mobil milik warga.
Irjen Oegroseno

"Perusak mobil dan pembawa samurai itu juga sudah diamankan di Mapolsekta Medan Baru," katanya di Medan, Selasa (8/1/2011), seusai mengunjungi 10 tersangka anggota klub motor yang membuat keonaran tersebut.

Sebelumnya, keributan oleh klub motor itu terjadi pada Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 02.00 WIB dengan merusak dua mobil Honda Jazz warna perak bernomor polisi BK 1023 HV dan mobil KIA warna hitam bernomor BK 1156 HB.

Kelompok tersebut juga menganiaya tujuh orang hingga mengalami luka-luka. Para korban antara lain adalah Nandu Prawira (24) warga Perumnas Simalingkar, Heri Eric Febrianus Tamba (23) warga Jalan Sei Semayang, Dinas Ginting (17) warga Deli Tua, Hans Cristian Budi Hutagalung (17) warga Jalan Batang Gadis, Natario Ong (17) warga Medan, dan Ranggut Tarigan (17) warga kompleks Perumahan Milala.

Sementara itu, 10 tersangka yang ditangkap polisi, Senin (7/2/2011), beberapa di antaranya adalah Josapat Simanjutak, Ketua RNR, yang ditangkap di Hotel Arimbi kamar 39 A Jalan Samanhudi, Gang Swakarsa, Lingkungan I, Kelurahan Satria Binjai, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Selanjutnya adalah Andi Siahaan dari kelompok RNR, Ahmad Yudha, M Reza (SMAN 4 Medan), Kevin, Nimrod, Wilson, dan Oscar (SMA Santho Thomas Medan).

Oegroseno mengatakan, para pelaku tetap diproses hukum dan tidak ada pengecualian terhadap mereka yang membuat keonaran yang menimbulkan keresahan di masyarakat. "Jadi, siapa saja yang terbukti bersalah akan kami proses," katanya.

Sampai saat ini, penyidik masih terus bekerja mengembangkan kasus tersebut. Kemungkinan para tersangka akan bertambah dan bisa saja melebihi 10 orang. "Ini tergantung nantinya dalam hasil penyidikan," katanya.

Disinggung mengenai motif kerusuhan tersebut, Oegroseno mengatakan diduga karena masalah perempuan. Namun, sampai saat ini kepolisian masih terus menyelidiki pelaku lainnya. "Para pelaku pembuat keonaran di jalan raya itu sebagian mahasiswa, pelajar, dan kelompok pemuda. Ini sangat disesalkan," katanya.

Untuk itu, Oegroseno mengatakan bahwa hal ini juga merupakan tanggung jawab pihak kepolisian untuk membina mereka agar jangan lagi berbuat onar dan meresahkan masyarakat.

"Ya silakan saja membentuk klub motor, tapi kegiatannya yang positif dan tidak berantem atau kebut-kebutan di jalan raya sehingga meresahkan masyarakat," kata Oegroseno.

Ia juga meminta wartawan jangan lagi memakai istilah "geng motor". Istilah yang digunakan itu tidak tepat karena mereka ini bukan geng motor, melainkan klub motor.

0 komentar:

Posting Komentar

RELATED NEWS